Dalam masa kejayaannya, Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai penghasil lada putih "muntok white pepper" terbaik dunia dan bijih timah menjadikan Negeri Serumpun Sebalai itu sebagai pusat dan jalur perdagangan nusantara hingga internasional.

Kejayaan maritim Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu dibuktikan benda-benda bersejarah yang ada di Museum Maritim Belitung. Dalam museum tersebut, terdapat benda-benda bersejarah di dalam kapal tenggelam yang tenggelam di Perairan Pulau Bangka Belitung.

Minsalnya kapal Tek Sing Cargo yang karam di Selat Gelasa bermuatan sekitar 350.000 buah keramik cina yang terdiri dari piring, mangkuk, cangkir berjenis biru putih dari abad ke-19.

Tang Cargo dari perairan Batu Hitam membawa 60.000 keping artefak masa dinasti Tang, yang terdiri dari emas murni dan keramik China. Terus, Ashigara Wreck di Selat Bangka merupakan kapal angkatan laut kekaisaran Jepang yang membawa sebuah pesawat terbang dan persenjataan perang.

Barang-barang bersejarah ini dipamerkan dalam sebuah kotak kaca yang besar tersusun teratur dan tertata rapi, lengkap dengan narasinya, sehingga pengunjung akan mengetahui bahwa ini Bangka Belitung merupakan pusat perdagangan dunia.

Sejarah kejayaan perdagangan maritim dan penambangan bijih timah Kepulauan Babel ini juga terdapat di Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang dan Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Bukti lainnya Bangka Belitung sebagai pusat perdagangan dunia dengan adanya museum maritim bawah laut di Perairan Bangka. Di kawasan museum bawah laut tersebut terdapat puluhan bangkai kapal beserta muatannya seperti guci, piring keramik, balok timah dan karung-karung berisi lada putih.

Tidak hanya itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada Minggu (3/9/2023) membuka langsung Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) Beltim 2023  bertemakan "Jejak Peradaban Urang Laut" sebagai bukti Pulau Belitung merupakan jalur rempah-rempah nusantara dan dunia.

Suku Sawang Belitung Timur merupakan salah satu suku laut berperan penting dalam peradaban, akulturasi budaya dan menjadi simpul jalur rempah di nusantara, sehingga peradaban suku sawang sebagai bukti kehebatan Indonesia sebagai bangsa maritim sejak dulu.

Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari dua pulau besar, yaitu Bangka dan Belitung beserta 470 pulau-pulau kecil tidak hanya dikenal sebagai jalur perdagangan dunia, tetapi juga terkenal keindahan alam dan pantai eksotik yang tidak kalah indahnya dengan Bali dan Lombok yang juga daerah destinasi bahari.

Sejarah kemaritiman Kepulauan Bangka Belitung sebagai pusat dan jalur pedagangan dunia ini, tentunya dapat menjadi era baru bagi Pelabuhan Indonesia untuk mengembalikan kejayaan perdagangan jalur laut di Negeri Serumpun Sebalai ini.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2021 tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentunya dapat menjadi Pelindo untuk mewujudkan visi untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia dan misi mewujudkan jaringan ekosistem maritime nasional melalui peningkatkan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan.

Pengabungan Pelindo ini tidak hanya mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia, tetapi langsung menempatan diri sebagai operator peti kemas rangking delapan dunia dengan proyeksi 16,7 juta teus.

General Manager Regional 2 PangkalBalam Ahcmad Yoga Suryadarma menyatakan Pelabuhan Pangkalbalam terus melakukan pembenahan instrastruktur untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kelancaran bongkar muat barang dan arus penumpang kapal di pelabuhan ibukota provinsi itu.

Dalam meningkatkan kinerja pelabuhan, Pelindo Pangkalbalam bersama PT Pelindo Multi Terminal dan PT Pelabuhan Tanjung Priok akan mentransformasi operasi dan pemutakhiran sistem di Pelabuhan Pangkalbalam yang lebih moderen.

Hal ini menjadi bagian dari serah operasi terminal nonpetikemas Pelabuhan Pangkalbalam kepada Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) dan serah operasi tersebut merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan pascamerger Pelindo.

Transformasi operasi pelabuhan ini nantinya kinerja operasional dapat meningkat dan pelayanan menjadi lebih baik, sehingga semakin mengoptimalkan Pelabuhan Pangkalbalam sebagai pintu gerbang perekonomian masyarakat Pulau Bangka.

Peran keberadaan Pelabuhan Pangkalbalam sangat penting dalam menunjang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, karena pelabuhan ini terletak di Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dimana sekitar 85 persen arus barang keluar masuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui Pelabuhan Pangkalbalam.

Secara geografis Pelabuhan Pangkalbalam membentang jarak bagian barat lebih kurang 130 kilo meter, sedangkan arah ke selatan berjarak 125 kilo meter dari titik nol Kota Pangkalpinangmerupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Babel.

Pangkalbalam sebagai sebagai pelabuhan alam terlindung dari gelombang maupun badai terletak di hulu muara Sungai Baturusa memiliki lebar dermaga tambatan 250 meter peruntukan kade difungsikan kade 01 untuk BM general cargo. Kade 02 BM general cargo, container dan juga gencar. Kade 03 BM container general cargo dan gencar dan kade 04 BM general cargo.

Ketua Harian INSA DPC Pangkalpinang Eko Supriadi mengatakan aktifitas operasional di Pelabuhan Pangkalbalam mengalami peningkatan.

Khususnya di dermaga umum bahwa kelangsungan kegiatan rencana kedatangan kapal hingga keberangkatan kapal mempunyai indikator yang berpararel yaitu waktu tunggu, pelayanan kepanduan, olah gerak, aktivitas alat bongkar muat pengunaan dermaga hingga penggunaan lapangan penumpukan sementara dalam penyediaan fasilitas dan peralatan pelabuhan sudah sesuai standar yang ditetapkan.

Ketua TKBM Pangkalbalam Ghazali mendukung penuh Pelindo Regional 2 dalam meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan, sehingga dapat mengembali kejayaan Babel sebagai jalur perdagangan domestik dan dunia.

Pelabuhan Pangkalbalam sangat penting sehingga perlu dijaga, ditata keberadaannya baik itu K3, landasan dermaga, dan lainnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas TKBM dalam melakukan bongkar muat barang, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat.

Head Regional PT (Persero) Pelindo Regional Drajat Sulistyo mengatakan pelindo sebagai perusahan BUMN bergerak dibidang jasa kepelabuhan merupakan operator pelabuhan terbesar di Indonesia.

Penggabungan ini tentunya akan mempercepat terwujudkan visi misi PT Pelindo (Persero) Regional 2 menjadi pemimpin ekosistem maritime terintegrasi dan berkelas dunia dan misi mewujudkan jaringan ekosistem maritime nasional melalui peningkatkan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan.

Dalam menjalankan program, visi dan misi tersebut, PT Pelindo (Persero) Regional 2 memiliki enam devisi dan empat regional serta empat subholding, regional dan subholding yang berperan menjalankan fungsi masing masing.

Kinerja operasional Pelindo Regional 2 hingga Juli 2023 tercatat mulai dari vessel traffic atau arus kapal, noncontainer traffic atau arus barang container traffic atau arus petikemas dan passanger traffic atau arus penumpang," kata Drajat Sulistyo.

Division Head Komersial PT Pelindo Regional 2 Budi Prasetio mengatakan kinerja operasional Pelindo Regional 2 mulai Januari hingga Juli 2023 khusus arus kapal sudah mencapai 178,2 juta Grons Ston (GT) atau meningkat 12,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sedangkan pada periode yang sama 2021 sebesar 154,2 juta GT.

Kinerja noncontainer traffic atau arus barang mencapai 29,2 juta ton atau tumbuh 1,4 persen dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 28,8 juta ton.

Untuk arus peti kemas hingga Juli 2023 mengalami penurunan sebesar 1,4 persen dari tahun lalu dengan capaian 4,56 teus, akan tetapi capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sebesar 4,38 teus.

Peningkatan yang drastis justru terjadi pada arus penumpang mencapai 685 ribu penumpang atau tumbuh 41,9 persen dari periode yang sama 2022 hanya 483 ribu penumpang. Pada 2021 sampai dengan Juli 2021 sebanyak 212 ribu penumpang.

Untuk kinerja arus peti kemas memang masih lebih rendah dari tahun lalu, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 kinerja 2023 masih lebih besar.

Pelindo Regional 2 tidak hanya fokus dalam menjalankan bisnis, namun juga menjalankan kewajiban sebagai perusahaan perseroan dengan menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pada 2023 Pelindo Regional 2 memiliki 19 program dan hingga Juli 2023 nilai yang sudah tersalurkan Rp11,3 miliar.


Pelabuhan "Zero Accident"

PT Pelindo II (Persero) menetapkan Pelabuhan Pangkalbalam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai pelabuhan "zero accident" untuk meningkatkan produktivitas kepelabuhan dalam mendorong perekonomian masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Pada 1 September 2023 seluruh insan pelabuhan wajib menggunakan alat pelindung diri K3, untuk mewujudkan Pelabuhan Pangkalbalam "Zero Accident" ini," kata Division Head Komersial PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional II Budi Prasetio.

Pelabuhan Pangkalbalam sebagai pelabuhan zero accident ini tentunya diperlukan sinergi semua pihak, sehingga pelabuhan ini menjadi aman, tingkat keselamatan bekerja baik, efisien dan produktivitas pelabuhan semakin meningkat untuk mendorong perekonomian nasional dan daerah ini.

Tidak hanya Pelabuhan Pangkalbalam ini yang dijadikan sebagai zero accident tetapi juga pelabuhan lainnya di Provinsi Kepulauan Babel seperti Pelabuhan Tanjungpandan Belitung, Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu dan lainnya.

Saat ini peralatan dan fasilitas di Pelabuhan Pangkalbalam semakin baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi Pelabuhan Pangkalbalam sekarang sudah tertata rapi, bersih dan ini akan terus tingkatkan lagi agar menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, sinergi antarinstansi, kepolisian, tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan sudah cukup baik, namun harus ditingkatkan lagi agar Pangkalbalam ini menjadi pelabuhan zero accident.

General Manajer PT Pelindo (Persero) 2 Pangkalbalam Ahcmad Yoga Suryadarma mengatakan Pelindo telah menyerahkan bantuan ratusan peralatan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) kepada seluruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Pangkalbalam.

"Peralatan K3 ini sangat penting untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja serta meningkatkan produktivitas pelabuhan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan kesiapan keselamatan kerja ini sangat penting untuk direalisasikan guna meminimalisir kecelakaan bekerja dan juga menjamin keselamatan, kesehatan, keamanan dan bekerja secara efisien serta lancar.

"saya berharap dengan adanya bantuan alat K3 ini, seluruh TKBM bisa menerapkan dan memakai peralatan K3 selama bekerja, agar selamat dan sehat selama membongkar memuat berbagai barang di pelabuhan ini," katanya.

Ketua TKBM Pangkalbalam Ghazali berterima kasih kepada PT Pelindo (Persero) telah membantu alat keselamatan K3 kepada tenaga bongkar muat pelabuhan.

"Kami sangat menyambut baik dengan bantuan alat K3 ini, karena Pelabuhan Pangkalbalam merupakan pintu gerbang perekonomian masyarakat Pulau Bangka," katanya.

Ia menyatakan Pelabuhan Pangkalbalam sangat penting sehingga perlu dijaga, ditata keberadaannya baik itu K3, landasan dermaga, dan lainnya.

"Kami berharap dengan adanya bantuan alat K3 ini dapat meningkatkan produktivitas TKBM dalam melakukan bongkar muat barang, sehingga dapat mendorong perekonomian nasional khususnya Pulau Bangka dan Belitung," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023