Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) menganugerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atas partisipasi dan dukungan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di seluruh Indonesia dari tanggal 1 Juni sampai dengan 31 Agustus 2023.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menyerahkan penghargaan di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jum'at (8/9) dan diterima secara langsung Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Babel Yunan Helmi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Babel Umi Kalsum turut mendampingi.
Dalam keterangan rilis yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Wamendagri John Wempi Wetipo dalam pidatonya mengatakan gerakan ini merupakan inisiasi Kemendagri dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI, pada 17 Agustus 2023 lalu. Mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, dan mencintai simbol-simbol negara menjadi tujuan pemerintah melaksanakan gerakan nasional ini.
"Gerakan ini gerakan swadya, gerakan bersama, dan gotong toyong untuk memelihara kecintaan kepada bangsa. Mencintai simbol negara sangat penting untuk kerekatan hubungan antara negara dan warga. Kita sebagai bangsa akan kuat yang berawal dari kecintaan kepada merah putih. Penguatan makna masyarakat menilai semangat kemerdekaan yang dilakukan dalam aksi pengibaran bendera," katanya.
Menurutnya merah putih menjadi sebuah identitas negara, sebagai simbol kemerdekaan, kebebasan dari segala intervensi, diskriminasi, maupun penindasan dunia luar terhadap tanah air.
Ia menyampaikan bendera merah putih yang berkibar di langit tanah luhur, merupakan hasil dari perjuangan panjang, dan puncak serangkaian perlawan terhadap penjajah.
"Sejarah mengajarkan kepada kita betapa berharganya kemerdekaan. Para pendahulu, para pahlawan rela mempertaruhkan nyawa untuk membebaskan negara dari jajahan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi. Ini menjadi momentum mengedukasi penerus bangsa terhadap makna proklamasi bangsa Indonesia, yang dapat diurai menyatukan berbagai suku-budaya, dan identitas nasional sebagai kebanggaan, jati diri sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Ia mengungkapkan Indonesia harus berbangga, karena semangat kemerdekaan yang menjadi buah dari kuatnya persatuan, dan kesatuan antar masyarakat Indonesia yang dikenal dalam semboyan "Bhinekka Tunggal Ika", menjadi inspirasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyatakan semangat perdamaian haruslah pula menjadi milik bangsa lain di dunia.
Ia menyebutkan semboyan itu dapat ditiru oleh bangsa-bangsa di dunia karena memberikan nilai-nilai gotong royong, kearifan lokal, warisan budaya. Nilai-nilai ini sebagai identitas bangsa Indonesia. Sejak proklamasi yang disyiarkan oleh Presiden Ir. Soekarno pada 1945, Indonesia juga telah menyatakan kemerdekaan adalah sumber kebanggaan, dan kekuatan warga negara dalam mempertahankan RI.
"Nilai-nilai kemerdekaan mengartikan kedaulatan, perjuangan, pengorbanan, dan nilai-nilai kepahlawanan. Kemerdekaan juga menjadi ciri kebebasan berdemokrasi, yang membuka jalan bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati kebebasan demokrasi, HAM dan keadilan sosial, yang menjadi bagian esensial mencerminkan semangat menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan," kata John.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menyerahkan penghargaan di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jum'at (8/9) dan diterima secara langsung Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Babel Yunan Helmi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Babel Umi Kalsum turut mendampingi.
Dalam keterangan rilis yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Wamendagri John Wempi Wetipo dalam pidatonya mengatakan gerakan ini merupakan inisiasi Kemendagri dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI, pada 17 Agustus 2023 lalu. Mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, dan mencintai simbol-simbol negara menjadi tujuan pemerintah melaksanakan gerakan nasional ini.
"Gerakan ini gerakan swadya, gerakan bersama, dan gotong toyong untuk memelihara kecintaan kepada bangsa. Mencintai simbol negara sangat penting untuk kerekatan hubungan antara negara dan warga. Kita sebagai bangsa akan kuat yang berawal dari kecintaan kepada merah putih. Penguatan makna masyarakat menilai semangat kemerdekaan yang dilakukan dalam aksi pengibaran bendera," katanya.
Menurutnya merah putih menjadi sebuah identitas negara, sebagai simbol kemerdekaan, kebebasan dari segala intervensi, diskriminasi, maupun penindasan dunia luar terhadap tanah air.
Ia menyampaikan bendera merah putih yang berkibar di langit tanah luhur, merupakan hasil dari perjuangan panjang, dan puncak serangkaian perlawan terhadap penjajah.
"Sejarah mengajarkan kepada kita betapa berharganya kemerdekaan. Para pendahulu, para pahlawan rela mempertaruhkan nyawa untuk membebaskan negara dari jajahan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi. Ini menjadi momentum mengedukasi penerus bangsa terhadap makna proklamasi bangsa Indonesia, yang dapat diurai menyatukan berbagai suku-budaya, dan identitas nasional sebagai kebanggaan, jati diri sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Ia mengungkapkan Indonesia harus berbangga, karena semangat kemerdekaan yang menjadi buah dari kuatnya persatuan, dan kesatuan antar masyarakat Indonesia yang dikenal dalam semboyan "Bhinekka Tunggal Ika", menjadi inspirasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyatakan semangat perdamaian haruslah pula menjadi milik bangsa lain di dunia.
Ia menyebutkan semboyan itu dapat ditiru oleh bangsa-bangsa di dunia karena memberikan nilai-nilai gotong royong, kearifan lokal, warisan budaya. Nilai-nilai ini sebagai identitas bangsa Indonesia. Sejak proklamasi yang disyiarkan oleh Presiden Ir. Soekarno pada 1945, Indonesia juga telah menyatakan kemerdekaan adalah sumber kebanggaan, dan kekuatan warga negara dalam mempertahankan RI.
"Nilai-nilai kemerdekaan mengartikan kedaulatan, perjuangan, pengorbanan, dan nilai-nilai kepahlawanan. Kemerdekaan juga menjadi ciri kebebasan berdemokrasi, yang membuka jalan bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati kebebasan demokrasi, HAM dan keadilan sosial, yang menjadi bagian esensial mencerminkan semangat menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan," kata John.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023