Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yudhi Sabara menyatakan kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau di daerah tersebut.

"Kepedulian masyarakat untuk sama-sama menjaga hutan dan lahan dapat mencegah karhutla," katanya di Koba, Senin.

Yudi mengatakan, selama musim kemarau sudah terjadi 66 kasus karhutla dan bahkan dalam seminggu terakhir hampir setiap hari terjadi karhutla.

Ia juga mengatakan, sebanyak 90 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan itu akibat kelalaian manusia, seperti membakar sampah dan membakar kebun tanpa dijaga.

"Justru itu, butuh kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk melindungi hutan dari musibah kebakaran," ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi adanya sebagian masyarakat yang sudah bahu membahu dan bergotong royong memadamkan api, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Partisipasi masyarakat dalam membantu memadamkan api juga sangat kita butuhkan, sebagai pertolongan awal sebelum tim pemadam kebakaran datang terutama untuk titik kebakaran yang jauh dari pusat ibu kota kabupaten," ujarnya.

Pihaknya juga menggencarkan sosialisasi kepada warga terkait kewaspadaan terhadap kebakaran dan larangan membakar hutan secara liar.

Imbauan tersebut dilakukan baik berupa pemasangan spanduk, melalui media massa, media sosial dan penyampaian secara langsung kepada masyarakat.

"Kita belum bisa memprediksi musim kemarau ini sampai kapan, kita hanya bisa mengantisipasi beberapa akibat yang terjadi dari dampak fenomena El Nino ini," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023