Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Provinsi Kalimantan Timur melakukan orientasi lapangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna melihat langsung keberagaman umat beragama di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Saat ini masih ada krusial dalam pendirian rumah ibadah dari komunitas-komunitas minoritas," kata Anggota FKUB Provinsi Kalimantan Timur Rasyid pertemuan dengan unsur Pemprov Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan kerukunan umat beragama di Kalimantan Timur, FKUB masih bisa mengatasi berbagai masalah yang muncul di lingkungan masyarakat, karena adanya komunikasi yang efektif di setiap hari raya keagamaan.

"Setiap hari raya besar keagamaan, kita kumpul bersama ikut memperingati hari raya tersebut, namun demikian krusialnya masih ada yaitu pendirian rumah ibadah dari komunitas-komunitas minoritas pada daerah tertentu," ujarnya.

Ia mengatakan Provinsi Kalimantan Timur didominasi suku pendatang dibanding penduduk aslinya. Sebagai gambaran, suku terbesar di Kalimantan Timur adalah Jawa sekitar 29 persen, Suku Bugis 20 persen, selanjutnya Suku Banjar Kalimantan Selatan.

Sementara itu Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan Timur hanya sekitar 9 persen dan Kutai 9 persen, sementara 19 persen merupakan berbagai suku yang ada di Indonesia.

"Alhamdulillah dengan adanya FKUP ini, kondisi kerukunan umat beragama semakin kondusif dan ini juga karena adanya komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah," katanya.

Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mengatakan kemajemukan masyarakat di Kepulauan babel terasimilasi dengan kehidupan yang damai, harmonis dan menjunjung tinggi persatuan meski dengan latar belakang suku, agama, budaya berbeda.

"Inilah yang menjadi bukti tingginya nilai-nilai toleransi di Babel, hingga terciptalah sebuah semboyan "Thong Ngin fan Ngin Tjhit Jong" artinya China dan Melayu satu saudara. Namun secara makna mengandung filosofis mengandung siapapun yang ada di Bangka Belitung ini adalah satu keluarga," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023