Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggalakkan program diversifikasi pangan, untuk menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi pangan.

"Diversifikasi pangan ini bagian dari upaya dalam menjaga ketahanan pangan daerah dengan mengonsumsi bahan pangan selain beras," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah Dian Akbarin di Koba, Rabu.

Pasokan bahan pangan berupa beras di Bangka Tengah saat ini sangat tergantung pasokan dari luar daerah, karena produksi pangan lokal belum mencukupi.

"Kita berupaya mengurangi ketergantungan terhadap beras melalui program diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal non pangan," ujarnya.

Pemkab Bangka Tengah juga berkomitmen untuk terus melakukan intervensi penurunan stunting dengan memanfaatkan pangan lokal.

Pengembangan diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal dapat dilakukan dengan pengembangan diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat non beras, non terigu dan pekarangan pangan lestari.

"Ini kita lakukan agar kualitas konsumsi pangan masyarakat terus meningkat dan mampu menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi pangan," ujarnya.

Pihaknya juga menggencarkan sosialisasi dalam rangka mengajak masyarakat membiasakan diri mengonsumsi bahan pangan non beras.

"Memang tidak mudah untuk membiasakan lidah kita yang selama ini lebih banyak mengonsumsi beras, sekarang harus dikurangi dan lebih banyak mengonsumsi umbi-umbian," ujarnya.

Diversifikasi pangan lokal sesuai dengan Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 22 Tahun 2017 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, serta Surat Edaran Bupati Bangka Tengah Nomor 526/3271/Dispang/2021 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023