Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyatakan 88,45 persen dari total 1.013 kejadian bencana alam selama Januari hingga Oktober 2023 merupakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sebagai dampak kemarau dan el nino.

"Dalam menghadapi potensi bencana yang besar ini dibutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder," kata Suganda Pandapotan Pasaribu saat menghadiri Rakor Basarnas Pangkalpinang di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan berdasarkan data Pusdalops BPBD Provinsi Kepulauan Babel dari Januari hingga Oktober 2023 telah terjadi 1.013 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana karhutla dengan besaran 88,45 persen atau sebanyak 896 kejadian dengan luas lahan terdampak 1.958,71 hektare.

Selanjutnya bencana kebakaran bangunan 41 kejadian bencana, cuaca ekstrem 35, angin puting beliung 20 kejadian dan terakhir banjir sebanyak 19 kejadian bencana tersebar di tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.

"Kejadian bencana terbanyak terjadi di Belitung, Belitung Timur, Bangka Barat, Bangka Tengah dan lainnya," ujarnya.

Ia menyatakan dari seluruh bencana tersebut sebanyak 1.083 kepala keluarga dan 2.096 jiwa terdampak bencana alam tersebut.

Menurut dia penyelenggaraan penanggulangan bencana juga merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan cita-cita negara kesatuan Republik Indonesia dalam melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. untuk mewujudkan cita-cita negara tersebut.

"Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menegaskan pentingnya keselamatan dalam operasional pelayaran dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang mungkin terjadi, sehingga seluruh pihak dapat melaksanakan perannya dalam menciptakan terselenggaranya operasi SAR yang efektif dan efisien secara cepat, tepat, dan aman," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023