Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada November 2023 sebesar 118,23 atau naik 0,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya 118,23, karena naiknya harga yang diterima petani di daerah itu.
"NTP ini naik karena peningkatan indeks harga yang diterima oleh petani (It) 0,12 persen, sementara harga yang dibayar petani (Ib) naik lebih rendah 0,10 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan NTP November 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP dua subsektor pertanian, yaitu hortikultura 4,44 persen dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,05 persen.
"Pertanian yang mengalami penurunan adalah tanaman pangan sebesar 0,69 persen, peternakan 0,92 persen dan perikanan turun sebesar 3,00 persen," ujarnya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
Pada November 2023, secara umum It naik sebesar 0,12 persen dibanding It Oktober 2023, yaitu dari 140,69 menjadi 140,86. Peningkatan It ini disebabkan oleh naiknya It pada tanaman hortikultura 4,44 persen dan tanaman perkebunan rakyat 0,14 persen.
"Sebaliknya, It yang mengalami penurunan yaitu tanaman pangan 0,52 persen, peternakan 0,79 persen, perikanan sebesar 2,73 persen," katanya.
Ia menambahkan Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fl uktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada November 2023, secara umum Ib naik 0,10 persen bila dibanding Ib Oktober 2023, yaitu dari 119,02 menjadi 119,14, karena naiknya nilai Ib subsektor tanaman pangan 0,17 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,09 persen, peternakan 0,13 persen dan perikanan 0,28 persen.
"Subsektor tanaman hortikultura tidak mengalami perubahan indeks," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"NTP ini naik karena peningkatan indeks harga yang diterima oleh petani (It) 0,12 persen, sementara harga yang dibayar petani (Ib) naik lebih rendah 0,10 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan NTP November 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP dua subsektor pertanian, yaitu hortikultura 4,44 persen dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,05 persen.
"Pertanian yang mengalami penurunan adalah tanaman pangan sebesar 0,69 persen, peternakan 0,92 persen dan perikanan turun sebesar 3,00 persen," ujarnya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
Pada November 2023, secara umum It naik sebesar 0,12 persen dibanding It Oktober 2023, yaitu dari 140,69 menjadi 140,86. Peningkatan It ini disebabkan oleh naiknya It pada tanaman hortikultura 4,44 persen dan tanaman perkebunan rakyat 0,14 persen.
"Sebaliknya, It yang mengalami penurunan yaitu tanaman pangan 0,52 persen, peternakan 0,79 persen, perikanan sebesar 2,73 persen," katanya.
Ia menambahkan Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fl uktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada November 2023, secara umum Ib naik 0,10 persen bila dibanding Ib Oktober 2023, yaitu dari 119,02 menjadi 119,14, karena naiknya nilai Ib subsektor tanaman pangan 0,17 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,09 persen, peternakan 0,13 persen dan perikanan 0,28 persen.
"Subsektor tanaman hortikultura tidak mengalami perubahan indeks," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023