Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih para pelaku usaha kuliner agar mampu berinovasi dengan menghasilkan produk berkualitas dan beragam guna mendukung pengembangan pariwisata di daerah itu.
"Selain memberikan sentuhan inovasi kepada produk yang sudah dihasilkan para pelaku kuliner, kami juga memberikan keterampilan dan pengetahuan agar produk yang dihasilkan higienis dan lebih berkualitas sehingga diminati wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Jumat.
Menurut dia, pelatihan kepada para pelaku usaha kuliner perwakilan dari enam kecamatan yang selama ini menjalankan usahanya di destinasi wisata yang ada di daerah masing-masing ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengunjung.
Selain destinasi wisata yang menarik, wisatawan juga memerlukan ketersediaan tempat kuliner, rumah makan dan oleh-oleh yang bisa dinikmati pada saat mengunjungi objek wisata.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat siapkan Rp1,1 miliar dukung pengembangan SDM pariwisata
"Ini hal penting yang harus kita benahi agar ke depan pelayanan dan penyajian tempat kuliner di setiap destinasi wisata menjadi semakin baik, nyaman dan sehat," katanya.
Guna mendukung upaya tersebut Disparbud Kabupaten Bangka Barat menggelar pelatihan selama tiga hari, mulai Rabu (29/11) yang diikuti sebanyak 40 orang pelaku usaha kuliner dari seluruh kecamatan di daerah itu.
"Mereka adalah para pengelola kuliner yang tersebar di destinasi wisata di enam kecamatan, kami mendatangkan narasumber praktisi yang berpengalaman dan bergerak dalam bidang itu. Kami harapkan pelatihan ini bermanfaat dan bisa diterapkan sehingga kualitas sektor pariwisata di Bangka Barat semakin meningkat," ujarnya.
Dalam kegiatan yang memanfaatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik pelayanan kepariwisataan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini diharapkan mampu meningkatkan inovasi, kreasi dan motivasi bagi para pelaku usaha sehingga bisa semakin berkembang.
Baca juga: Bangka Barat dukung pengembangan agrowisata Desa Tebing
Menurut dia, pariwisata tidak terlepas tentang adanya kuliner, kalau sudah bagus pariwisata namun kuliner pendukung tidak sesuai standar maka bisa mengurangi minat orang berkunjung ke Bangka Barat.
Kabupaten Bangka Barat selama ini sudah cukup terkenal memiliki kuliner yang nikmat dan khas, bahkan terkenal dengan sebutan kota seribu kue.
"Saya sendiri menyaksikan dan merasakan kue Bangka Barat itu enak dan rata- rata kue sudah dibungkus. Ini yang perlu terus kita jaga kualitasnya, selain itu juga perlu inovasi agar pilihan semakin beragam, sehat dan higienis," katanya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan sektor pariwisata di Bangka Barat akan semakin berkembang, maju dan mampu menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: Bangka Barat dorong pengembangan wisata pendidikan luar ruang
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Selain memberikan sentuhan inovasi kepada produk yang sudah dihasilkan para pelaku kuliner, kami juga memberikan keterampilan dan pengetahuan agar produk yang dihasilkan higienis dan lebih berkualitas sehingga diminati wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Jumat.
Menurut dia, pelatihan kepada para pelaku usaha kuliner perwakilan dari enam kecamatan yang selama ini menjalankan usahanya di destinasi wisata yang ada di daerah masing-masing ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengunjung.
Selain destinasi wisata yang menarik, wisatawan juga memerlukan ketersediaan tempat kuliner, rumah makan dan oleh-oleh yang bisa dinikmati pada saat mengunjungi objek wisata.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat siapkan Rp1,1 miliar dukung pengembangan SDM pariwisata
"Ini hal penting yang harus kita benahi agar ke depan pelayanan dan penyajian tempat kuliner di setiap destinasi wisata menjadi semakin baik, nyaman dan sehat," katanya.
Guna mendukung upaya tersebut Disparbud Kabupaten Bangka Barat menggelar pelatihan selama tiga hari, mulai Rabu (29/11) yang diikuti sebanyak 40 orang pelaku usaha kuliner dari seluruh kecamatan di daerah itu.
"Mereka adalah para pengelola kuliner yang tersebar di destinasi wisata di enam kecamatan, kami mendatangkan narasumber praktisi yang berpengalaman dan bergerak dalam bidang itu. Kami harapkan pelatihan ini bermanfaat dan bisa diterapkan sehingga kualitas sektor pariwisata di Bangka Barat semakin meningkat," ujarnya.
Dalam kegiatan yang memanfaatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik pelayanan kepariwisataan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini diharapkan mampu meningkatkan inovasi, kreasi dan motivasi bagi para pelaku usaha sehingga bisa semakin berkembang.
Baca juga: Bangka Barat dukung pengembangan agrowisata Desa Tebing
Menurut dia, pariwisata tidak terlepas tentang adanya kuliner, kalau sudah bagus pariwisata namun kuliner pendukung tidak sesuai standar maka bisa mengurangi minat orang berkunjung ke Bangka Barat.
Kabupaten Bangka Barat selama ini sudah cukup terkenal memiliki kuliner yang nikmat dan khas, bahkan terkenal dengan sebutan kota seribu kue.
"Saya sendiri menyaksikan dan merasakan kue Bangka Barat itu enak dan rata- rata kue sudah dibungkus. Ini yang perlu terus kita jaga kualitasnya, selain itu juga perlu inovasi agar pilihan semakin beragam, sehat dan higienis," katanya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan sektor pariwisata di Bangka Barat akan semakin berkembang, maju dan mampu menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: Bangka Barat dorong pengembangan wisata pendidikan luar ruang
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023