Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai 33 lokasi yang menjadi daerah rawan bencana pada awal musim hujan.
"Sebanyak 33 lokasi itu merupakan lokasi rawan bencana dan pada saat awal musim hujan yang sering terjadi banjir," kata Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan 33 lokasi rawan bencana banjir di awal musim penghujan di Babel tersebut berada di Kota Pangkalpinang sembilan lokasi, Kabupaten Bangka Barat lima, Bangka Tengah empat, Belitung tiga, Belitung Timur tiga, Bangka Selatan lima, dan di Kabupaten Bangka empat lokasi.
Ia mengatakan potensi bencana di Bangka Belitung masih hidrometeorologi, terkait cuaca seperti banjir. longsor dan angin kencang.
"Untuk 33 lokasi ini yang sering terjadi banjir, terutama Kampung Ulu Mentok, Kabupaten Bangka Barat, yang hampir setiap tahun terkena banjir pada saat curah hujan tinggi disertai pasang air laut," katanya.
Selain banjir, cuaca ekstrem juga dominan jadi penyebab bencana karena Babel masuk daerah kepulauan yang tanpa diduga cuaca bisa berubah mendadak sehingga menyebabkan hujan deras, petir dan bencana tanah longsor di daerah pertambangan.
Bencana lain, seperti abrasi pantai, ombak besar, angin kencang dan puting beliung juga sering terjadi, terutama di lokasi-lokasi pesisir yang ada di daerah itu.
"Meskipun demikian, alhamdulillah belum ada bencana yang tidak selesai kita tangani, semuanya dapat kita tangani," ujarnya.
Langkah antisipasi yang dilakukan BPBD Babel yakni menyiagakan perlengkapan, personil, logistik dan peralatan agar selalu dalam keadaan siap.
"Dan yang paling penting adalah sinergisitas antarinstansi dan para relawan yang akan turun," katanya.
Baca juga: BPBD Bangka Belitung kuatkan sinergi hadapi kemungkinan bencana
Baca juga: BPBD Babel minta warga pesisir waspadai hujan berdurasi satu jam
Prakiraan dari BMKG, pada Februari 2024 akan terjadi puncak musim hujan dan akan berlangsung hingga April 2024, untuk itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca sekarang.
"Kesehatan harus kita jaga, karena selain faktor cuaca pada saat ini COVID juga sudah mulai merebak lagi sehingga kesehatan itu yang penting," katanya.
Menurut dia, kesiapsiagaan dari masyarakat dalam menghadapi bencana sampai saat ini sudah mulai baik dan mereka paham ancaman bahaya bencana seiring meningkatnya sosialisasi yang dilaksanakan BPBD Babel.
Pada sosialisasi seperti itu, masyarakat juga diberi pemahaman agar jika terjadi bencana bisa bahu membahu bersama aparat TNI-Polri yang diturunkan di lapangan.
"Dengan sosialisasi yang diberikan diharapkan warga semakin siap siaga menghadapi bencana sehingga tidak ada korban jiwa dan mampu meminimalkan kerugian material," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sebanyak 33 lokasi itu merupakan lokasi rawan bencana dan pada saat awal musim hujan yang sering terjadi banjir," kata Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan 33 lokasi rawan bencana banjir di awal musim penghujan di Babel tersebut berada di Kota Pangkalpinang sembilan lokasi, Kabupaten Bangka Barat lima, Bangka Tengah empat, Belitung tiga, Belitung Timur tiga, Bangka Selatan lima, dan di Kabupaten Bangka empat lokasi.
Ia mengatakan potensi bencana di Bangka Belitung masih hidrometeorologi, terkait cuaca seperti banjir. longsor dan angin kencang.
"Untuk 33 lokasi ini yang sering terjadi banjir, terutama Kampung Ulu Mentok, Kabupaten Bangka Barat, yang hampir setiap tahun terkena banjir pada saat curah hujan tinggi disertai pasang air laut," katanya.
Selain banjir, cuaca ekstrem juga dominan jadi penyebab bencana karena Babel masuk daerah kepulauan yang tanpa diduga cuaca bisa berubah mendadak sehingga menyebabkan hujan deras, petir dan bencana tanah longsor di daerah pertambangan.
Bencana lain, seperti abrasi pantai, ombak besar, angin kencang dan puting beliung juga sering terjadi, terutama di lokasi-lokasi pesisir yang ada di daerah itu.
"Meskipun demikian, alhamdulillah belum ada bencana yang tidak selesai kita tangani, semuanya dapat kita tangani," ujarnya.
Langkah antisipasi yang dilakukan BPBD Babel yakni menyiagakan perlengkapan, personil, logistik dan peralatan agar selalu dalam keadaan siap.
"Dan yang paling penting adalah sinergisitas antarinstansi dan para relawan yang akan turun," katanya.
Baca juga: BPBD Bangka Belitung kuatkan sinergi hadapi kemungkinan bencana
Baca juga: BPBD Babel minta warga pesisir waspadai hujan berdurasi satu jam
Prakiraan dari BMKG, pada Februari 2024 akan terjadi puncak musim hujan dan akan berlangsung hingga April 2024, untuk itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca sekarang.
"Kesehatan harus kita jaga, karena selain faktor cuaca pada saat ini COVID juga sudah mulai merebak lagi sehingga kesehatan itu yang penting," katanya.
Menurut dia, kesiapsiagaan dari masyarakat dalam menghadapi bencana sampai saat ini sudah mulai baik dan mereka paham ancaman bahaya bencana seiring meningkatnya sosialisasi yang dilaksanakan BPBD Babel.
Pada sosialisasi seperti itu, masyarakat juga diberi pemahaman agar jika terjadi bencana bisa bahu membahu bersama aparat TNI-Polri yang diturunkan di lapangan.
"Dengan sosialisasi yang diberikan diharapkan warga semakin siap siaga menghadapi bencana sehingga tidak ada korban jiwa dan mampu meminimalkan kerugian material," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023