Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan DKI Jakarta melakukan penjajakan kerja sama penggemukan sapi yang diyakini akan membawa keuntungan bagi masyarakat di dua daerah tersebut.

"Kebutuhan daging sapi warga DKI Jakarta mencapai sekitar 600 hingga 700 ekor per hari yang sebagian besar masih mengandalkan pasokan dari luar Pulau Jawa, peluang tersebut yang akan kami coba manfaatkan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Markus di Muntok, Senin.

Ia menjelaskan, pola kerja sama yang akan dikembangkan berupa usaha penggemukan sapi di Kabupaten Bangka Barat dan hasilnya dipasok ke Jakarta.

"Yang paling memungkinkan dalam kerja sama ini adalah pola plasma, DKI Jakarta sebagai penyedia modal sedangkan Kabupaten Bangka Barat menyediakan lahan dan tenaga kerja yang mengelola usaha tersebut," kata dia.

Untuk mengawali kerja sama tersebut, kata dia, pada Kamis (16/6) di Balaikota Pemprov DKI Jakarta telah dilakukan pertemuan perwakilan kedua daerah untuk penjajakan rencana kerja sama tersebut.

Dalam kesempatan itu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik rencana tersebut dan minta untuk segera ditindaklanjuti.

Menurut Markus, di Jakarta terdapat 22 pasar utama, 127 pasar dadakan yang aktif setiap akhir pekan dan 153 pasar modern yang semuanya membutuhkan pasokan daging sapi.

"Itu merupakan peluang besar bagi Bangka Barat untuk memasukkan produk yang dimiliki sehingga bisa memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah," kata dia.

 Untuk menindaklanjuti pertemuan awal tersebut, kata dia, sekitar akhir Juli 2016 Pemprov DKI akan mengirimkan utusan ke Bangka Barat untuk melakukan survei lapangan dan potensi daerah.

"Kami berharap kerja sama penggemukan dan pembibitan sapi ini bisa terealisasi sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016