Muntok (Antara Babel) - Wakil Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Markus, mendorong PDAM Tirta Sejiran Setason Muntok mampu meningkatkan pelayanan dan meraih keuntungan untuk menambah pendapatan daerah.
"Sampai saat ini perusahaan tersebut masih mengalami kerugian, padahal modal penyertaan yang digelontorkan pemerintah daerah sudah cukup besar," katanya di Muntok, Selasa.
PDAM TSS Muntok yang sudah menginjak usia lima tahun dan semakin banyak pelanggan yang dilayani, menurut dia, sewajarnya apabila perusahaan tersebut mampu menjadi perusahaan sehat dan tidak selalu meminta modal usaha dari pemkab.
Setelah mewujudkan perusahaan yang mandiri, diharapkan bisa meraih keuntungan dan menambah pendapatan asli daerah.
"Kami belum tahu pasti alasan perusahaan tersebut belum mampu meraih keuntungan, katanya masih banyak pelanggan yang menunggak," kata dia.
Pendapat Markus berbeda dengan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bangka Barat Ridwan yang menilai kinerja PDAM TSS sudah cukup bagus, bahkan mampu meraih predikat WTP pada 2015.
"Prestasi tersebut menunjukkan manajemen PDAM TSS sudah cukup bagus," katanya.
Menurut dia, prestasi tersebut tidak terlepas dari peran aktif pembinaan yang dilakukan dewan pembina perusahaan yang dilakukan selama ini.
Selain menunjukkan prestasi kinerja, jumlah pelanggan PDAM TSS juga semakin bertambah. Pada 2011 jumlah pelanggan 1.200 pelanggan, sebanyak 800 di antaranya pelanggan pasif yang tidak mau membayar tagihan karena tidak pernah mendapatkan pasokan air.
Saat ini, jumlah pelanggan mencapai 3.062 sambungan yang terdapat di Muntok 2.081 pelanggan, Paritiga 335 pelanggan, dan Terabik 646 pelanggan.
Pelanggan yang beralamat di Kampung Tegalrejo, Septi Maryono, mengatakan pelayanan PDAM TSS semakin meningkat dibandingkan dengan tiga tahun lalu terbukti dengan lancarnya pasokan air bersih ke pelanggan.
Pada tiga tahun lalu, kata dia, untuk mendapatkan air PDAM, sebagian besar pelanggan terpaksa memasang mesin sedot air di instalasi perpipaan yang menyambung ke rumah.
"Dahulu kalau tidak memakai mesin pompa tidak dapat air, namun sekarang pasokan air bersih dan jernih bisa kami dapatkan mulai pagi hingga sore hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016