Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pelaku usaha budi daya lele memanfaatkan teknologi bioflok atau penggunaan bakteri limbah lumpur yang dinilai lebih menguntungkan dibandingkan pola konvensional.

"Selama ini para pelaku usaha budi daya lele selalu mengeluhkan tingginya harga pakan, teknologi bioflok bisa menjadi alternatif untuk menekan modal usaha," kata Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Kamso di Muntok, Senin.

Ia mengatakan, kebutuhan terbesar pada budidaya lele terletak pada modal pakan ikan, biasanya menggunakan pelet yang kisarannya mencapai 80 hingga 85 persen dari total biaya produksi.

Menurut dia, teknologi bioflok atau pola pengolahan limbah lumpur aktif secara biologi dengan memanfaatkan mikro organisme berupa bakteri, jamur, cacing, algae dan protozoa cukup memungkinkan untuk menekan penggunaan pakan pabrik.

"Teknologi bioflok memiliki beberapa keuntungan, seperti lebih efisien dalam penggunaan air karena tidak perlu melakukan penggatian air kolam, tidak tergantung sinar matahari," kata dia.

Selain itu, kata dia, populasi ikan dalam satu kolam bisa lebih padat dibandingkan budi daya konvensional yaitu bisa mencapai 3.000 ekor per meter persegi, produktivitas lebih tinggi dan efisiensi pakan bisa dilakukan di lahan sempit, dan ramah lingkungan.

Namun, menurut dia, pemanfaatan teknologi bioflok, petani dituntut lebih disiplin dan memahami teknologi yang diterapkan karena menggunakan beberapa bahan tambahan, seperti kapur, garam, probiotik, molase dan kaporit.

"Penggunaan bahan-bahan tersebut harus dipahami benar penggunaannya agar tidak gagal," katanya.

Menurut dia, teknologi bioflok merupakan teknologi baru yang sudah dianjurkan oleh pemerintah untuk efisiensi pakan pada usaha budidaya lele yang butuh disosialisasikan kepada masyarakat.

Untuk itu, pihaknya akan mencoba memulai usaha tersebut agar bisa dijadikan contoh masyarakat yang ingin mengembangkannya.

"Kami berharap berkembangnya penerapan teknologi bioflok mampu meningkatkan produksi sehingga masyarakat tidak perlu mengandalkan pasokan lele dari luar daerah," katanya. 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016