Toboali (Antara Babel) - Nelayan tradisional di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap pemerintah kabupaten menertibkan tambang timah apung ilegal yang beroperasi di kawasan terumbu karang di laut daerah itu.

"Saat ini puluhan tambang timah apung kembali beroperasi di perairan Toboali," kata salah seorang nelayan tradisional Toboali, Kodi di Toboali, Senin.

Selain tambang timah, kata dia, nelayan berharap pemkab dan aparat kepolisian menertibkan kapal-kapal menggunakan trawl yang beroperasi di laut Bangka Selatan.

"Saat ini nelayan resah, karena hasil tangkapan ikan yang semakin berkurang, karena operasi tambang timah dan kapal-kapal ikan dari luar yang menggunakan trawl," ujarnya.

Ia mengatakan hingga saat ini operasi tambang dan trawl belum ada tindakan dari pemkab dan aparat kepolisian.

"Kami berharap pemkab tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut, karena aktivitas ilegal ini sangat merugikan nelayan," ujarnya.

Menurut dia semua pihak yang berwenang pasti mengetahui kejadian ini, namun seolah-olah mereka menutup mata.

"Seolah-olah pemerintah membiarkan kejahatan terus terjadi dan tidak peduli dengan nasib nelayan," ucapnya.

Ia mengatakan apabila dalam waktu dekat tidak ada upaya dari pemkab dan polres, maka nelayan akan melaporkan kepada Kapolda Babel.

"Mudah-mudahan  Kapolda dapat mendengar suara hati para nelayan ini dan segera bertindak mengatasi kejahatan di laut ini," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016