Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memetakan sebanyak 33 daerah rawan banjir selama musim hujan ekstrem di daerah dengan sebutan Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Kami bersama BMKG telah menyosialisasikan risiko kebencanaan ke daerah-daerah rawan banjir ini," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, sebanyak 33 titik banjir selama musim hujan itu tersebar di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.

"Daerah rawan banjir terbanyak terdapat di Kota Pangkalpinang, karena kondisi drainase yang kurang baik dan pendangkalan sungai akibat sendimentasi yang tinggi di ibu kota provinsi ini," katanya.

Ia mengatakan, dalam mengantisipasi dan penangganan kebencanaan selama musim hujan ini, BPBD bekerja sama dengan BMKG lebih menggencarkan sosialisasi kebencanaan ke pemerintah kabupaten/kota hingga desa dan kelurahan rawan banjir.

Misalnya, beberapa waktu lalu BPBD telah menyosialisasikan soal kebencanaan ini ke Desa Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat yang sering terjadi banjir selama musim hujan.

"Kegiatan bersama pemerintah desa telah melakukan sosialisasi dan edukasi, mulai dari pencegahan kebencanaan hingga tindak lanjut darurat dan pascabencana alam ini," katanya.

Menurut dia, pada awal Januari tahun ini, curah hujan tidak lagi cukup tetapi sudah ekstrem seperti kemarin (Selasa, 9/1) di mana kondisi cuaca di daerah seputaran perkantoran Pemprov Kepulauan Babel panas, sementara Kampung Bintang Kota Pangkalpinang yang tidak jauh dari kantor gubernur hujan lebat yang mengakibatkan banjir.

"Kejadian banjir di Kampung Bintang kemarin tidak mengganggu aktivitas masyarakat, namun mengganggu lalu lintas di kawasan tersebut," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024