Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengevakuasi sebanyak 97 serangan ular ke rumah warga di daerah itu sepanjang 2023.
"Sepanjang 2023 kami telah mengevakuasi sebanyak 97 serangan ular ke rumah warga," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan laporan masyarakat ular tersebut masuk ke dalam rumah seperti di dapur maupun plafon rumah serta kandang ternak milik warga.
"Namun ada ular yang masuk ke dalam sofa dan juga ke dalam kasur milik warga," ujarnya.
Agus menyampaikan, jenis ular yang banyak dievakuasi adalah ular sanca atau piton.
"Ular sanca atau piton ini juga sering kedapatan menyerang ternak warga di dalam kandang seperti ayam sehingga warga melaporkannya kepada kami untuk ditangkap (evakuasi)," ujarnya.
Agus menambahkan, serangan ular ke rumah warga biasanya terjadi karena faktor cuaca lembab saat musim hujan seperti di dapur maupun kandang ternak milik warga.
"Kemudian juga disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan yang tidak terjaga seperti sampah itu menarik perhatian ular untuk datang," katanya.
Ia mengimbau, apabila masyarakat mendapatkan atau menemukan serangan ular ke dalam rumah jangan mengevakuasinya secara sendiri karena berbahaya bagi keselamatan.
"Silahkan menghubungi tim Damkar BPBD Belitung ataupun rescue BPBD Belitung maka akan kami evakuasi kemudian kami lepas liarkan ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
Dikatakan Agus, selain mengevakuasi serangan ular ke rumah warga pihaknya juga mengevakuasi kejadian lainnya seperti tawon sebanyak 46 kasus, madu delapan kasus, anjing delapan kasus, kucing 14 kasus, biawak lima kasus, pohon tumbang tiga kasus, penyelamatan air satu kasus, dan pelepasan cincin 11 kasus, dan evakuasi lain-lain enam kasus.
"Sehingga total ada sebanyak 188 kejadian selain kebakaran yang kami berhasil evakuasi di sepanjang 2023," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sepanjang 2023 kami telah mengevakuasi sebanyak 97 serangan ular ke rumah warga," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan laporan masyarakat ular tersebut masuk ke dalam rumah seperti di dapur maupun plafon rumah serta kandang ternak milik warga.
"Namun ada ular yang masuk ke dalam sofa dan juga ke dalam kasur milik warga," ujarnya.
Agus menyampaikan, jenis ular yang banyak dievakuasi adalah ular sanca atau piton.
"Ular sanca atau piton ini juga sering kedapatan menyerang ternak warga di dalam kandang seperti ayam sehingga warga melaporkannya kepada kami untuk ditangkap (evakuasi)," ujarnya.
Agus menambahkan, serangan ular ke rumah warga biasanya terjadi karena faktor cuaca lembab saat musim hujan seperti di dapur maupun kandang ternak milik warga.
"Kemudian juga disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan yang tidak terjaga seperti sampah itu menarik perhatian ular untuk datang," katanya.
Ia mengimbau, apabila masyarakat mendapatkan atau menemukan serangan ular ke dalam rumah jangan mengevakuasinya secara sendiri karena berbahaya bagi keselamatan.
"Silahkan menghubungi tim Damkar BPBD Belitung ataupun rescue BPBD Belitung maka akan kami evakuasi kemudian kami lepas liarkan ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
Dikatakan Agus, selain mengevakuasi serangan ular ke rumah warga pihaknya juga mengevakuasi kejadian lainnya seperti tawon sebanyak 46 kasus, madu delapan kasus, anjing delapan kasus, kucing 14 kasus, biawak lima kasus, pohon tumbang tiga kasus, penyelamatan air satu kasus, dan pelepasan cincin 11 kasus, dan evakuasi lain-lain enam kasus.
"Sehingga total ada sebanyak 188 kejadian selain kebakaran yang kami berhasil evakuasi di sepanjang 2023," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024