Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2024 akan menanam sejuta pohon di lahan kritis, sebagai upaya memitigasi bencana banjir dan longsor selama musim hujan di daerah itu.
"Tahun ini kita akan tanam sejuta pohon di area lahan kritis untuk memitigasi banjir, longsor dan bencana lainnya," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Safrizal ZA usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data Indeks Lingkungan Hidup dari KLHK pada 2023, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menutup lahan kritis hampir 30.000 hektare dan ini akan terus dilakukan dengan menggalakkan penghijauan di lahan bekas penambangan timah ini.
"Dengan adanya penanaman sejuta pohon ini dapat membantu mengurangi lahan kritis dan potensi bencana alam selama musim hujan maupun kemarau," katanya.
Menurut dia penanaman pohon ini tidak hanya mengurangi potensi bencana alam, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap masyarakat untuk ikut menjaga hutan dengan tidak melakukan penebangan pohon liar, menambang dan lainnya yang merusak lingkungan daerah ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Kepulauan Babel juga menyempatkan untuk meninjau sarana dan prasarana yang ada di BPBD Provinsi Kepulauan Babel. Pengecekan seperti kendaraan taktis operasional itu dilakukannya guna memastikan kesiapan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat.
Pada kesempatan itu, Safrizal ZA mencoba kendaraan dan mengamati secara detail satu per satu untuk memastikan apakah kendaraan yang dimiliki BPBD dalam menjalankan tugas kedaruratan bencana dapat berfungsi dengan baik.
"Saya minta ini dirawat ya. Jika ada yang rusak, dan bisa kita perbaiki, langsung kita perbaiki. Kalau tidak bisa, kita minta dukungan BNPB. Pokoknya semua peralatan harus berfungsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Tahun ini kita akan tanam sejuta pohon di area lahan kritis untuk memitigasi banjir, longsor dan bencana lainnya," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Safrizal ZA usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data Indeks Lingkungan Hidup dari KLHK pada 2023, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menutup lahan kritis hampir 30.000 hektare dan ini akan terus dilakukan dengan menggalakkan penghijauan di lahan bekas penambangan timah ini.
"Dengan adanya penanaman sejuta pohon ini dapat membantu mengurangi lahan kritis dan potensi bencana alam selama musim hujan maupun kemarau," katanya.
Menurut dia penanaman pohon ini tidak hanya mengurangi potensi bencana alam, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap masyarakat untuk ikut menjaga hutan dengan tidak melakukan penebangan pohon liar, menambang dan lainnya yang merusak lingkungan daerah ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Kepulauan Babel juga menyempatkan untuk meninjau sarana dan prasarana yang ada di BPBD Provinsi Kepulauan Babel. Pengecekan seperti kendaraan taktis operasional itu dilakukannya guna memastikan kesiapan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat.
Pada kesempatan itu, Safrizal ZA mencoba kendaraan dan mengamati secara detail satu per satu untuk memastikan apakah kendaraan yang dimiliki BPBD dalam menjalankan tugas kedaruratan bencana dapat berfungsi dengan baik.
"Saya minta ini dirawat ya. Jika ada yang rusak, dan bisa kita perbaiki, langsung kita perbaiki. Kalau tidak bisa, kita minta dukungan BNPB. Pokoknya semua peralatan harus berfungsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024