Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan pemantauan langsung barang kebutuhan pokok yang dilakukan oleh tim JFT Ahli Madya ke Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
"Kegiatan ini dalam rangka melakukan pemantauan harga bahan pokok dan hasilnya harga komoditi beras mengalami kenaikan," kata Tim JFT Ahli Madya Disperindag Provinsi Babel yang terdiri dari Nopizar Dwipurnama, Yenni Asmita dan Leny Suparlina dalam rilisnya kepada ANTARA, Jumat (2/2).
Ia mengatakan, kenaikan harga komoditi beras, dari hasil pengawasan yang dilakukan di pasar modern Koba Kabupaten Bangka Tengah adalah beras, beras premium yang awal harganya perkilo Rp16.000 naik perkilonya menjadi Rp17.000 sedangkan beras medium yg tadinya perkilo Rp14.000 menjadi Rp15.000 perkilonya.
Dalam pemantauan Nopizar menuturkan bahwa kenaikan harga beras tersebut karena faktor cuaca dan dampak el nino dimana curah hujan yang cukup tinggi sehingga tanaman padi sulit untuk di panen serta faktor kendala transportasi.
Oleh sebab itu dirinya berharap, para pihak terkait untuk membantu atau paling tidak bisa menekan harga beras agar tetap stabil.
"Ya, kita harapkan pihak pihak terkait untuk segera menindaklajutinya. Sehingga harga beras menjadi normal. Tidak tinggi," katanya.
Sementara itu, Yenni Asmita menjelaskan data harga beras naik berdasarkan informasi dari pihak UPTD. Pasar Koba dan tinjauan langsung di pasar modern Koba Kabupaten Bangka Tengah.
"Data itu dari UPT. Pasar, sekaligus bertanya sama pedagang beras. Maka ada kenaikan harga beras, itu hasil pemantauan kita," ujarnya.
Tujuan pemantauan ini dilakukan bersama kawan-kawan tidak lain hanya ingin melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok.
"Ya itu saja, sesuai tupoksi yang ada di kita" tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kegiatan ini dalam rangka melakukan pemantauan harga bahan pokok dan hasilnya harga komoditi beras mengalami kenaikan," kata Tim JFT Ahli Madya Disperindag Provinsi Babel yang terdiri dari Nopizar Dwipurnama, Yenni Asmita dan Leny Suparlina dalam rilisnya kepada ANTARA, Jumat (2/2).
Ia mengatakan, kenaikan harga komoditi beras, dari hasil pengawasan yang dilakukan di pasar modern Koba Kabupaten Bangka Tengah adalah beras, beras premium yang awal harganya perkilo Rp16.000 naik perkilonya menjadi Rp17.000 sedangkan beras medium yg tadinya perkilo Rp14.000 menjadi Rp15.000 perkilonya.
Dalam pemantauan Nopizar menuturkan bahwa kenaikan harga beras tersebut karena faktor cuaca dan dampak el nino dimana curah hujan yang cukup tinggi sehingga tanaman padi sulit untuk di panen serta faktor kendala transportasi.
Oleh sebab itu dirinya berharap, para pihak terkait untuk membantu atau paling tidak bisa menekan harga beras agar tetap stabil.
"Ya, kita harapkan pihak pihak terkait untuk segera menindaklajutinya. Sehingga harga beras menjadi normal. Tidak tinggi," katanya.
Sementara itu, Yenni Asmita menjelaskan data harga beras naik berdasarkan informasi dari pihak UPTD. Pasar Koba dan tinjauan langsung di pasar modern Koba Kabupaten Bangka Tengah.
"Data itu dari UPT. Pasar, sekaligus bertanya sama pedagang beras. Maka ada kenaikan harga beras, itu hasil pemantauan kita," ujarnya.
Tujuan pemantauan ini dilakukan bersama kawan-kawan tidak lain hanya ingin melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok.
"Ya itu saja, sesuai tupoksi yang ada di kita" tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024