Semarang (Antara Babel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang meminta pemerintah pusat membantu penanganan rob yang menjadi persoalan pelik di wilayah tersebut.
"Kami mengapresiasi rob di Kota Semarang yang sudah menjadi persoalan nasional," kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Selasa.
Seiring dengan itu, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang itu mengatakan pemerintah pusat wajib memperhitungkan penanganan rob sebagai prioritas pembangunan yang dilakukan ke depan.
Menurut dia, selama ini masyarakat Kota Semarang sudah melekat dengan stigma kotanya yang identik dengan rob dan banjir, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir Kota Atlas.
Sebagai tolok ukur kemajuan pembangunan Jawa Tengah, kata dia, penanganan rob dan banjir di Kota Semarang harus diutamakan di antara program-program pembangunan yang lainnya.
"Semarang merupakan ibu kota provinsi. Pemerintah pusat harus bersama-sama pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terbaik mengatasi rob," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Di sisi lain, Suharsono meminta Pemerintah Kota Semarang juga harus memprioritaskan penanganan rob dan banjir meski sejauh ini upaya yang dilakukan pemerintah kota sudah maksimal.
"Pemkot Semarang sudah maksimal meski belum mampu menuntaskan rob. Kami akui memang luas genangan, ketinggian, dan waktu genangan (rob, red.) memang sudah relatif berkurang," katanya.
Selain itu, kata dia, kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi rob dan banjir juga penting dengan menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak ada lagi smapah di saluran dan sungai.
"Untuk mengatasi rob dan banjir, solusinya memang tidak dengan meninggikan jalan. Namun, pembenahan sungai, seperti normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur. Itu harus diprioritaskan," katanya.
Pembenahan lainnya, kata dia, perlu dilakukan terhadap sungai-sungai lainnya. yakni Sungai Tenggang, Sungai Beringin, dan Sungai Beringin agar persoalan banjir dan rob bisa dituntaskan.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi juga menyebutkan penanganan rob dan banjir memang menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) Pemkot Semarang dalam lima tahun ke depan.
"(Penanganan, red.) banjir dan rob harus diprioritaskan, di samping PR-PR lainnya, seperti kemacetan lalu lintas, pemerataan pembangunan, dan pelayanan publik," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami mengapresiasi rob di Kota Semarang yang sudah menjadi persoalan nasional," kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Selasa.
Seiring dengan itu, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang itu mengatakan pemerintah pusat wajib memperhitungkan penanganan rob sebagai prioritas pembangunan yang dilakukan ke depan.
Menurut dia, selama ini masyarakat Kota Semarang sudah melekat dengan stigma kotanya yang identik dengan rob dan banjir, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir Kota Atlas.
Sebagai tolok ukur kemajuan pembangunan Jawa Tengah, kata dia, penanganan rob dan banjir di Kota Semarang harus diutamakan di antara program-program pembangunan yang lainnya.
"Semarang merupakan ibu kota provinsi. Pemerintah pusat harus bersama-sama pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terbaik mengatasi rob," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Di sisi lain, Suharsono meminta Pemerintah Kota Semarang juga harus memprioritaskan penanganan rob dan banjir meski sejauh ini upaya yang dilakukan pemerintah kota sudah maksimal.
"Pemkot Semarang sudah maksimal meski belum mampu menuntaskan rob. Kami akui memang luas genangan, ketinggian, dan waktu genangan (rob, red.) memang sudah relatif berkurang," katanya.
Selain itu, kata dia, kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi rob dan banjir juga penting dengan menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak ada lagi smapah di saluran dan sungai.
"Untuk mengatasi rob dan banjir, solusinya memang tidak dengan meninggikan jalan. Namun, pembenahan sungai, seperti normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur. Itu harus diprioritaskan," katanya.
Pembenahan lainnya, kata dia, perlu dilakukan terhadap sungai-sungai lainnya. yakni Sungai Tenggang, Sungai Beringin, dan Sungai Beringin agar persoalan banjir dan rob bisa dituntaskan.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi juga menyebutkan penanganan rob dan banjir memang menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) Pemkot Semarang dalam lima tahun ke depan.
"(Penanganan, red.) banjir dan rob harus diprioritaskan, di samping PR-PR lainnya, seperti kemacetan lalu lintas, pemerataan pembangunan, dan pelayanan publik," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016