Bulog Subdivre Bangka Provinsi Kepulauan Bangka, menyebut stok beras di gudang untuk kebutuhan masyarakat di wilayah itu masih cukup aman sampai tiga bulan ke depan.
"Stok beras tercatat masih 700 ton dan jumlah itu masih aman untuk masyarakat di Bangka Belitung hingga tiga bulan ke depan," kata Pimpinan Bulog Cabang Bangka Ahmad Fahmi Yasin di Sungailiat, Senin.
Pihaknya mendukung pasar mudah bersubsidi dan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Bangka untuk menekan inflasi yang disebabkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
"Dengan stok yang masih tersedia ratusan ton itu, masyarakat saya minta jangan cemas mengingat stok beras masih terjaga untuk tiga bulan ke depan," ujarnya.
Beras Bulog yang dijual ke masyarakat kata dia, sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi sehingga tidak membebani masyarakat.
Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Asep Setiawan mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat biasanya terjadi saat ada momen seperti saat sekarang masyarakat di Bangka Belitung menghadapi perayaan Imlek.
"Kita selalu mengantisipasi ancaman lonjakan kebutuhan pokok masyarakat di pasar, dimana pada perayaan Imlek banyak warga etnis Tionghoa yang berada di luar pulau Bangka akan pulang ke Bangka," jelas Asep Setiawan.
Asep mengakui, mulai naik harga beras di pasar tradisional dipengaruhi oleh ketersediaan beras yang disimpan oleh distributor dan stok beras di Bulog.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan sidak di sejumlah gudang distributor kebutuhan pokok untuk mengetahui ketersediaan masih mencukupi atau tidak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Stok beras tercatat masih 700 ton dan jumlah itu masih aman untuk masyarakat di Bangka Belitung hingga tiga bulan ke depan," kata Pimpinan Bulog Cabang Bangka Ahmad Fahmi Yasin di Sungailiat, Senin.
Pihaknya mendukung pasar mudah bersubsidi dan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Bangka untuk menekan inflasi yang disebabkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
"Dengan stok yang masih tersedia ratusan ton itu, masyarakat saya minta jangan cemas mengingat stok beras masih terjaga untuk tiga bulan ke depan," ujarnya.
Beras Bulog yang dijual ke masyarakat kata dia, sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi sehingga tidak membebani masyarakat.
Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Asep Setiawan mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat biasanya terjadi saat ada momen seperti saat sekarang masyarakat di Bangka Belitung menghadapi perayaan Imlek.
"Kita selalu mengantisipasi ancaman lonjakan kebutuhan pokok masyarakat di pasar, dimana pada perayaan Imlek banyak warga etnis Tionghoa yang berada di luar pulau Bangka akan pulang ke Bangka," jelas Asep Setiawan.
Asep mengakui, mulai naik harga beras di pasar tradisional dipengaruhi oleh ketersediaan beras yang disimpan oleh distributor dan stok beras di Bulog.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan sidak di sejumlah gudang distributor kebutuhan pokok untuk mengetahui ketersediaan masih mencukupi atau tidak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024