Nilai produksi ikan hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada 2023 mencapai Rp1,3 miliar atau setara dengan volume ikan sebanyak 30.683 kilogram.

Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Senin, mengatakan nilai produksi perikanan tangkap Rp1,3 miliar berasal dari 4.800 nelayan yang tersebar pada enam kecamatan.

Nilai produksi tersebut melampaui target pada 2022 sebesar Rp1,1 miliar.

Imam mengatakan, produksi ikan tertinggi terdapat di Kecamatan Koba sebesar 9.897,06 ton dan produksi terendah terdapat di Kecamatan Namang 2.042,10 ton.

"Peningkatan nilai produksi ikan pada 2023 karena rata-rata nelayan sudah menggunakan aplikasi Sidolpin untuk menentukan titik tangkap ikan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, rata-rata para nelayan sudah menggunakan alat tangkap yang memadai terutama daya jelajah kapal sudah jauh ke tengah.

"Hasil tangkapan nelayan sangat dipengaruhi kondisi cuaca di laut, kalau kondisi gelombang tidak tinggi dan cuaca ekstrem maka hasil tangkapan meningkat," ujarnya.

Ia mengatakan, sarana dan prasarana tangkap sangat penting dalam meningkatkan produksi, termasuk daya jelajah kapal nelayan dalam mencari titik tangkap potensial.

Pihaknya juga terus memperbarui teknologi sidolpin, sehingga mampu menjadi teknologi yang bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

"Kita juga terus memberdayakan masyarakat pesisir, terutama mendorong industri olahan rumah tangga yang bahan bakunya dari ikan," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024