Muntok (Antara Babel) - Muntok Heritage Community (MHC) atau kelompok pecinta sejarah Kota Muntok, Bangka Belitung, merintis terbentuknya organisasi Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) untuk mendukung wisata sejarah yang dijadikan ikon pariwisata setempat.


"Melalui organisasi ini kami harapkan komunikasi dengan pegiat sejarah luar daerah terus berlanjut dan bisa dijadikan salah satu ajang promosi wisata daerah," ujar Ketua MHC Chairul Amri di Muntok, Minggu.


Ia menjelaskan, melalui organisasi tersebut sejarah yang ada di Kota Pusaka Muntok bisa terus digali baik itu sejarah Katumenggungan Muntok, peristiwa Perang Dunia II, pertambangan bijih timah dan sejarah masa pengasingan Bung Karno dan para pejuang Kemerdekaan RI di Kota Muntok.


"Selain itu, keseharian kehidupan para petambang bijih timah yang pada waktu itu sebagian besar pekerjanya didatangkan dari Negeri China juga cukup menarik untuk diungkap," kata dia.


Menurut dia, wadah organisasi ini juga bisa dijadikan ajang tukar pikiran, informasi dan lainnya yang bisa mendukung terungkapnya berbagai peristiwa yang terjadi di ujung barat Pulau Bangka itu ratusan tahun lalu.


"Beberapa hari lalu kami sempat menemui Ketua MSI cabang Sumatera bagian selatan yang juga dosen sejarah Universitas Sriwijaya Doktor Farida yang menyambut baik rencana pembentukan MSI Komisariat Bangka Barat sekaligus cabang Babel," kata dia.


Bahkan, kata dia, setelah pertemuan itu Farida ikut bersama rombongan berkunjung ke Kota Muntok dan sekaligus melakukan pengamatan ke beberapa situs sejarah seperti Makam Kute Seribu, Wisma Ranggam, Masjid Jamik, Klenteng Kung Fuk Miaw dan lainnya.

Sementara itu, Farida yang ditemui di Muntok beberapa hari lalu menyambut baik upaya MHC dan Pemkab Bangka Barat untuk membentuk MSI yang diharapkan bisa menjadi wadah untuk mengungkit dan mengangkat sejarah yang ada di daerah itu.


"Kami siap untuk bekerja sama mengangkat sejarah dengan berbagai data yang ada di kami, ini penting untuk mengungkap berbagai kejadian yang pernah ada di Kota Muntok untuk dunia pendidikan," kata dia.


Selain itu, kata dia, jika sejarah yang ada di daerah tu bisa dikemas dan dikembangkan dengan baik tentu akan membawa dampak positif bagi kepariwisataan daerah.


"Kami berharap sejarah yang ada bukan hanya sebagai catatan sejarah, namun dapat dikembangkan menjadi "history for tourism", itu sangat menarik dan akan berdampak luar biasa bagi pariwisata," katanya. 

Pewarta: pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013