Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar operasi pasar (OP) untuk menekan harga beras di pasar.

"Operasi pasar ini bagian dari intervensi dan upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras," kata Kepala Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dikukmindag) Bangka Selatan Ansyori di Toboali, Selasa.

Dikumindag Bangka Selatan mencatat harga beras saat ini mencapai Rp18.000 ribu per kilogram atau naik mencapai Rp4.000 per kilogram jika dibandingkan harga sebelumnya yang hanya Rp14.000 per kilogram.

"Kenaikan harga beras cukup tinggi dan itu terjadi dalam beberapa bulan ini, sehingga memicu tingginya inflasi serta membengkaknya pengeluaran rumah tangga," ujarnya.

Operasi pasar digelar pada beberapa titik dengan harga beras jauh lebih rendah dibanding harga pasar karena disubsidi pemerintah.

"Operasi pasar ini hanya langkah antisipasi yang bersifat darurat saja dan kita sudah berkoordinasi dengan Pemprov Babel untuk menjaga stok dan memastikan pasokan beras lancar," katanya.

Ketersediaan beras dan pasokan berpengaruh terhadap harga, apalagi 90 persen beras didatangkan dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan sebagian dari Sumatera Selatan.

Kekurangan stok dan terkendalanya pasokan dari luar daerah karena harus menempuh jalur laut yang dipengaruhi oleh cuaca, memicu tingginya harga beras di tingkat distributor.

"Kondisi ini mesti cepat kita atasi dengan mengintervensi harga dan berkoordinasi dengan Bulog untuk menjamin ketersediaan bahan pangan warga," kata Ansyori.

Seorang warga Toboali Junaidi mengeluhkan tingginya harga beras karena berdampak terhadap membengkaknya pengeluaran rumah tangga.

"Apalagi saat ini perekonomian masyarakat sedang goncang seiring melemahnya harga bijih timah, sementara mayoritas masyarakat masih sangat tergantung dengan sektor pertambangan bijih timah," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah harus serius menyikapi kenaikan harga beras karena terkait dengan ketersediaan pangan masyarakat.

"Apalagi kenaikan harga beras terjadi di saat ekonomi masyarakat melemah akibat anjloknya harga bijih timah," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024