Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersinergi dengan Pondok Pesantren At Thoybah melaksanakan panen cabai merah pada Selasa (20/2) di lahan pertanian Pesantren At Thoybah, Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Bangka, Biro Ekbang Kabupaten Bangka, serta Pimpinan dan santri Ponpes At Thoybah.
Ponpes At Thoybah merupakan penerima manfaat Program Sosial Bank Indonesia Tahun 2023 dalam mendukung Program Kemandirian Ekonomi Pesantren.
Ponpes At Thoybah menanam cabai merah di lahan seluas 5000m² dengan jumlah pohon 8000 batang dan sampai saat ini telah memperoleh hasil panen sebanyak 634 kg dengan total pendapatan mencapai Rp38 juta.
Panen selanjutnya diharapkan akan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu sebulan berikutnya. Hasil panen ini juga menjadi konsumsi internal pondok pesantren tersebut, sehingga mendorong kemandirian pangan pesantren tersebut.
Kepala BI Babel, Rommy S. Tamawiwy menyambut baik komitmen dan konsistensi pondok pesantren dalam melakukan budidaya cabai merah serta akan meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai program.
Disamping itu Bank Indonesia berharap keberhasilan saat ini dapat ditingkatkan dan direplikasi di wilayah lain untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan stabilitas inflasi berbasis pondok pesantren.
"Keberhasilan panen ini dapat terus konsisten dapat dipertahankan sehingga dapat mendukung ketersediaan pasokan cabai menuju bulan Ramadhan," katanya.
Di saat bersamaan Bank Indonesia bersama 10 pondok pesantren se-Bangka Belitung tengah melakukan study banding ke Ponpes Al-Ittifaq, Bandung untuk mempelajari model bisnis pengembangan ekonomi di sektor pertanian.
Ponpes Al-Ittifaq saat ini telah menjadi supplier 68 jenis produk pertanian untuk pasar ritel modern dan pasar tradisional di wilayah Bandung dan Jakarta dengan melibatkan Ponpes di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Babel, Ahmad Yani turut memberikan apresiasi dan semangat kepada Ponpes dan para santri yang turut berperan dalam pengendalian inflasi melalui budidaya cabai merah.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menciptakan jiwa entrepreneur para santri," katanya.
Pimpinan Ponpes At Thoybah sangat mengapresiasi upaya Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi di Ponpes At Thoybah, dengan potensi ponpes yang berada di Desa Balunijuk sebagai sentra hortikultura Pulau Bangka serta mendukung pemerintah dalam stabilitas inflasi di Bangka Belitung melalui penanaman hortikultura yang berkelanjutan.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya untuk melanjutkan program unggulan GNPIP pada tahun 2024 melalui kerangka strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Melalui strategi tersebut, Bank Indonesia dan TPID berharap angka inflasi tahun 2024 akan berada dalam sasaran target nasional sebesar 2,5+1%.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Bangka, Biro Ekbang Kabupaten Bangka, serta Pimpinan dan santri Ponpes At Thoybah.
Ponpes At Thoybah merupakan penerima manfaat Program Sosial Bank Indonesia Tahun 2023 dalam mendukung Program Kemandirian Ekonomi Pesantren.
Ponpes At Thoybah menanam cabai merah di lahan seluas 5000m² dengan jumlah pohon 8000 batang dan sampai saat ini telah memperoleh hasil panen sebanyak 634 kg dengan total pendapatan mencapai Rp38 juta.
Panen selanjutnya diharapkan akan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu sebulan berikutnya. Hasil panen ini juga menjadi konsumsi internal pondok pesantren tersebut, sehingga mendorong kemandirian pangan pesantren tersebut.
Kepala BI Babel, Rommy S. Tamawiwy menyambut baik komitmen dan konsistensi pondok pesantren dalam melakukan budidaya cabai merah serta akan meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai program.
Disamping itu Bank Indonesia berharap keberhasilan saat ini dapat ditingkatkan dan direplikasi di wilayah lain untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan stabilitas inflasi berbasis pondok pesantren.
"Keberhasilan panen ini dapat terus konsisten dapat dipertahankan sehingga dapat mendukung ketersediaan pasokan cabai menuju bulan Ramadhan," katanya.
Di saat bersamaan Bank Indonesia bersama 10 pondok pesantren se-Bangka Belitung tengah melakukan study banding ke Ponpes Al-Ittifaq, Bandung untuk mempelajari model bisnis pengembangan ekonomi di sektor pertanian.
Ponpes Al-Ittifaq saat ini telah menjadi supplier 68 jenis produk pertanian untuk pasar ritel modern dan pasar tradisional di wilayah Bandung dan Jakarta dengan melibatkan Ponpes di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Babel, Ahmad Yani turut memberikan apresiasi dan semangat kepada Ponpes dan para santri yang turut berperan dalam pengendalian inflasi melalui budidaya cabai merah.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menciptakan jiwa entrepreneur para santri," katanya.
Pimpinan Ponpes At Thoybah sangat mengapresiasi upaya Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi di Ponpes At Thoybah, dengan potensi ponpes yang berada di Desa Balunijuk sebagai sentra hortikultura Pulau Bangka serta mendukung pemerintah dalam stabilitas inflasi di Bangka Belitung melalui penanaman hortikultura yang berkelanjutan.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya untuk melanjutkan program unggulan GNPIP pada tahun 2024 melalui kerangka strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Melalui strategi tersebut, Bank Indonesia dan TPID berharap angka inflasi tahun 2024 akan berada dalam sasaran target nasional sebesar 2,5+1%.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024