Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyalurkan sebanyak 7 ton beras dalam operasi pasar bersubsidi, untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

"Penyaluran beras bersubsidi ini bekerja sama dengan Perum Bulog Bangka dan para distributor," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Belitung Timur Suparta di Manggar, Kamis.

Ia menjelaskan, sebanyak 7 ton beras bersubsidi itu terjual semua dalam satu hari dengan harga Rp10.500 per kilogram atau Rp53 ribu per lima kilogram.

"Walaupun kita sudah gelontorkan 7 ton, namun masih kurang karena ramainya warga yang antre untuk mendapatkan beras murah," ujarnya.

Pihaknya menggelar operasi pasar bersubsidi di tujuh kecamatan dan hanya membatasi stok sebanyak 7 ton karena dikuatirkan banyak spekulan yang memanfaatkan situasi ini.

"Kita belum menyediakan stok dalam jumlah banyak karena dikuatirkan situasi ini dimanfaatkan para spekulan menjual kembali beras bersubsidi di toko, dengan harga tinggi," ujarnya.

Namun pihaknya siap menambah stok beras bersubsidi untuk operasi pasar murah tahap II menjelang Ramadhan."

Minimal satu Kecamatan diberikan jatah dua ton atau 400 karung beras subsidi dan dalam bulan puasa Ramadhan kita tambah stok dua kali lipat," ujarnya.

Pihaknya juga terus memantau harga beras di pasar untuk mengukur sejauh mana pengaruh operasi pasar dalam menekan harga.

"Persediaan beras dan harga terus kita pantau, terutama stok selama Ramadhan dan Idul Fitri jangan sampai terjadi kelangkaan karena permintaan sangat tinggi," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024