Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun sebanyak 119 unit rumah swadaya sebagai realisasi dari program penataan kawasan kumuh di Desa Kurau, Kecamatan Koba.
"Dalam penataan kawasan kumuh kami merelokasi sebanyak 119 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Kurau dan kemudian dibangun rumah swadaya dengan tipe 36 yang lebih representatif," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Sebagai langkah awal, kata bupati, pihaknya menyosialisasikan kepada warga terdampak program penataan kawasan kumuh dan menjelaskan tahapan pembangunan rumah swadaya.
"Sosialisasi ini merupakan langkah awal dimulainya tahapan dalam pembangunan baru rumah swadaya kepada warga terdampak di Desa Kurau dan Kurau Barat," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah menyosialisasikan terkait mekanisme penerimaan bantuan dan menyampaikan kepada warga bahwa program penataan kawasan kumuh mulai dijalankan tahun ini.
"Setelah Lebaran Idul Fitri program ini sudah jalan, dimulai dengan tahapan 'land clearing' dan pada Agustus 2024 kita sudah melaksanakan pembangunan rumah bagi masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Bupati juga berharap warga dapat turut serta mendukung dan membantu pemerintah mengawasi proses pembangunan rumah tersebut agar berjalan dengan lancar.
"Kita ingin bersama masyarakat benahi kawasan pinggiran Sungai Kurau dan ini memang sudah direncanakan sejak lama namun baru tahun ini direalisasikan," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Diperkimhub) Bangka Tengah Fani Hendra Saputra mengatakan, pihaknya juga menyosialisasikan mekanisme pemberian bantuan dan pembukaan rekening Bank Sumsel Babel terkait kegiatan relokasi melalui dana alokasi khusus (DAK) tematik Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) Tahun 2024 kepada warga Desa Kurau.
"Tentu dukungan masyarakat sangat penting dalam menyukseskan program penataan kawasan kumuh ini dan dukungan serta komitmen pihak ketiga yang membantu percepatan pembangunan rumah warga," ujarnya.
Fani mengatakan, pembangunan rumah warga terdampak dari program penataan kawasan kumuh itu mendapat dukungan dari Kejari, BPN, Bank Sumsel Babel dan juga PLN.
"Kita menargetkan relokasi kawasan kumuh dan pembangunan rumah baru bagi warga dapat diselesaikan tepat waktu agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Dalam penataan kawasan kumuh kami merelokasi sebanyak 119 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Kurau dan kemudian dibangun rumah swadaya dengan tipe 36 yang lebih representatif," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Sebagai langkah awal, kata bupati, pihaknya menyosialisasikan kepada warga terdampak program penataan kawasan kumuh dan menjelaskan tahapan pembangunan rumah swadaya.
"Sosialisasi ini merupakan langkah awal dimulainya tahapan dalam pembangunan baru rumah swadaya kepada warga terdampak di Desa Kurau dan Kurau Barat," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah menyosialisasikan terkait mekanisme penerimaan bantuan dan menyampaikan kepada warga bahwa program penataan kawasan kumuh mulai dijalankan tahun ini.
"Setelah Lebaran Idul Fitri program ini sudah jalan, dimulai dengan tahapan 'land clearing' dan pada Agustus 2024 kita sudah melaksanakan pembangunan rumah bagi masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Bupati juga berharap warga dapat turut serta mendukung dan membantu pemerintah mengawasi proses pembangunan rumah tersebut agar berjalan dengan lancar.
"Kita ingin bersama masyarakat benahi kawasan pinggiran Sungai Kurau dan ini memang sudah direncanakan sejak lama namun baru tahun ini direalisasikan," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Diperkimhub) Bangka Tengah Fani Hendra Saputra mengatakan, pihaknya juga menyosialisasikan mekanisme pemberian bantuan dan pembukaan rekening Bank Sumsel Babel terkait kegiatan relokasi melalui dana alokasi khusus (DAK) tematik Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) Tahun 2024 kepada warga Desa Kurau.
"Tentu dukungan masyarakat sangat penting dalam menyukseskan program penataan kawasan kumuh ini dan dukungan serta komitmen pihak ketiga yang membantu percepatan pembangunan rumah warga," ujarnya.
Fani mengatakan, pembangunan rumah warga terdampak dari program penataan kawasan kumuh itu mendapat dukungan dari Kejari, BPN, Bank Sumsel Babel dan juga PLN.
"Kita menargetkan relokasi kawasan kumuh dan pembangunan rumah baru bagi warga dapat diselesaikan tepat waktu agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024