Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan pemanfaatan lahan "kelekak" untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami selalu mengedukasi masyarakat terkait dengan pemanfaatan lahan secara optimal, sehingga mampu menjadi sumber ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, di Koba, Rabu.

Bupati menjelaskan, kelekak merupakan lahan atau tanah turun-temurun yang isinya beragam tanaman buah-buahan, di antaranya durian, manggis, rambutan, dan jenis tanaman tua lainnya.

"Kelekak ini bisa dimanfaatkan dan diolah secara turun-temurun sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Bupati mengatakan kebanyakan lahan kelekak yang tersebar di enam atau seluruh kecamatan tidak memiliki surat sebagai legalitas atau kepemilikan hak atas tanah.

"Justru itu pemerintah hadir untuk memberikan jaminan atas aset tanah yang dimiliki warga, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari," ujarnya.

Pemkab Bangka Tengah bekerja sama dengan pihak BPN untuk menerbitkan sertifikat terhadap lahan kelekak agar memiliki kekuatan hukum.

"Tentu saja lahan kelekak yang diterbitkan sertifikat itu sudah didata dengan baik, kemudian diterbitkan suratnya dan dilakukan penataan agar pemanfaatannya memiliki pengaruh terhadap perekonomian masyarakat," ujarnya.

Algafry Rahman menyarankan kepada warga tidak menjual lahan kelekak yang mereka miliki karena merupakan aset temurun yang bisa dimanfaatkan secara temurun pula.

"Kami tentu saja berupaya membantu warga yang memiliki kelekak agar menjadi aset bernilai tinggi seperti dengan menerbitkan sertifikat dan menyalurkan bantuan sarana pertanian bagi mereka yang ingin bercocok tanam," ujarnya pula.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024