Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan untuk mencegah wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Selama ini kita selalu melakukan fogging atau pengasapan untuk memberantas nyamuk pembawa DBD, ternyata tidak efektif maka harus dicegah dengan gotong royong membersihkan lingkungan sebagai bentuk budaya hidup bersih," kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid di Toboali, Senin.
Bupati meminta camat, lurah, ketua RT/RW untuk segera menyusun jadwal gotong royong dengan membersihkan lingkungan sekitar.
"Jangan sampai dengan lambannya kepedulian kita terhadap bahaya DBD maka korban terpapar bertambah," ujarnya.
Riza juga mengimbau masyarakat agar menerapkan 3 M plus yakni dengan mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air dan menggunakan losion atau kelambu saat tidur.
"Dengan demikian, maka wabah penyakit DBD bisa dicegah atau antisipasi dini karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.
Riza melihat kasus DBD di Bangka Selatan sudah mengkuatirkan jika melihat laporan dari Direktur RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan yaitu mencapai 367 kasus.
"Kasus ini memang sangat mengkuatirkan apalagi dari hasil sidak tenaga kesehatan sebelumnya menemukan hampir 90 persen di lingkungan rumah warga banyak terdapat jentik nyamuk," ujarnya.
Tentunya ini kata dia bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja tetapi harus ada komitmen bersama dengan cara membersihkan lingkungan sekitar agar tidak ada tempat bagi tumbuh kembang jentik nyamuk ini.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama dan kita tidak bisa saling menyalahkan, tetapi bagaimana sekarang ini mencari solusi agar penderita DBD tidak bertambah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Selama ini kita selalu melakukan fogging atau pengasapan untuk memberantas nyamuk pembawa DBD, ternyata tidak efektif maka harus dicegah dengan gotong royong membersihkan lingkungan sebagai bentuk budaya hidup bersih," kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid di Toboali, Senin.
Bupati meminta camat, lurah, ketua RT/RW untuk segera menyusun jadwal gotong royong dengan membersihkan lingkungan sekitar.
"Jangan sampai dengan lambannya kepedulian kita terhadap bahaya DBD maka korban terpapar bertambah," ujarnya.
Riza juga mengimbau masyarakat agar menerapkan 3 M plus yakni dengan mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air dan menggunakan losion atau kelambu saat tidur.
"Dengan demikian, maka wabah penyakit DBD bisa dicegah atau antisipasi dini karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.
Riza melihat kasus DBD di Bangka Selatan sudah mengkuatirkan jika melihat laporan dari Direktur RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan yaitu mencapai 367 kasus.
"Kasus ini memang sangat mengkuatirkan apalagi dari hasil sidak tenaga kesehatan sebelumnya menemukan hampir 90 persen di lingkungan rumah warga banyak terdapat jentik nyamuk," ujarnya.
Tentunya ini kata dia bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja tetapi harus ada komitmen bersama dengan cara membersihkan lingkungan sekitar agar tidak ada tempat bagi tumbuh kembang jentik nyamuk ini.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama dan kita tidak bisa saling menyalahkan, tetapi bagaimana sekarang ini mencari solusi agar penderita DBD tidak bertambah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024