Pangkalpinang (Antara Babel) - Daftar tunggu calon haji (calhaj) Provinsi Bangka Belitung (Babel) tercatat sebanyak 11 ribu orang dan baru akan habis pada 2026.


"Dengan kuota yang hanya 904 per tahun maka daftar tunggu yang mencapai 11 ribu orang itu baru akan tuntas pada tahun 2026 nanti," ujar Kasi Haji Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Saiful Jamil di Pangkalpinang, Rabu.


Ia menyebutkan, daftar tunggu keberangkatan haji 2026 sudah penuh, sementara daftar tunggu 2027 sudah masuk 30 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.


Ia menjelaskan, panjangnya antrean calhaj karena tingginya animo masyarakat untuk menunaikan ibadah haji seiring meningkatnya ekonomi masyarakat.


"Kami terus berupaya agar kuota keberangkatan haji Babel dapat ditambah untuk mengurangi daftar antrean," ujarnya.

Sementara untuk keberangkatan haji Kota Pangkalpinang tahun ini sebanyak 208 orang atau dikurangi 20 persen dari kuota sebelumnya sebanyak 237 orang.


"Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota keberangkatan haji di masing-masing negara karena adanya renovasi Masjidil Haram. Pada awalnya Masjidil Haram menampung 48 ribu jamaah per jam, namun dengan adanya renovasi ini hanya mampu menampung 22 ribu jamaah per jam," ujarnya.


Ia mengatakan, renovasi Masjidil Haram ditujukan untuk memperbesar daya tampung jemaah dan untuk beberapa tahun ke depan, sehingga kuota masing-masing negara juga dapat ditambah termasuk Indonesia.


"Mudah-mudahan renovasi Masjidil Haram dan kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota haji di masing-masing negara dapat mengurangi antrean daftar tunggu haji di ndonesia," ujarnya.


Ia berharap calhaj yang masuk daftar tunggu untuk bersabar, sementara bagi mereka yang mampu diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas haji plus.


"Minat masyarakat sangat tinggi karena hampir setiap hari selalu ada yang mendaftar, namun kita tidak bisa berbuat banyak karena kuotanya terbatas dan hanya meminta masyarakat yang masuk daftar tunggu untuk bersabar dan selalu jaga kesehatan," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013