Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau masyarakat di daerah itu tidak membakar lahan di tengah kondisi cuaca panas saat ini, karena dapat menyebabkan peristiwa kebakaran.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak membakar lahan karena dapat menyebabkan peristiwa kebakaran di tengah kondisi cuaca panas saat ini," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Sabtu.
Menurut dia, lahan kering sangat mudah tersulut api dan menyebabkan kebakaran yang lebih hebat apalagi di tengah kondisi panas dan berangin saat ini.
Ia mengatakan, hal ini diperparah jika aktivitas pembakaran lahan tersebut tanpa pengawasan sehingga memicu sebaran api yang luas dan tidak terkontrol.
"Kami imbau apabila masyarakat yang akan berkebun atau berladang agar tidak membuka lahan dengan cara membakar karena khawatir terjadi kebakaran yang lebih," ujarnya.
Selain itu, BPBD Belitung juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah di wilayah lingkungan sekitar tempat tinggal tanpa adanya pengawasan.
Hal ini juga dapat memicu terjadinya kebakaran yang lebih luas karena api cepat membesar ketika tertiup angin.
"Seperti peristiwa kebakaran lahan di jalan Gaparman, Kelurahan Pangkalalang pada, Kamis (25/7) lalu diduga kuat dipicu oleh sisa pembakaran sampah tanpa pengawasan," katanya.
Agus menambahkan, menurut prakiraan BMKG, saat ini Belitung memasuki musim kemarau dan diprediksi berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.
"Sehingga apabila memasuki musim kemarau potensi ancaman yang terbesar adalah kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat mari bersama-sama menjaga lingkungan dari ancaman peristiwa kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak membakar lahan karena dapat menyebabkan peristiwa kebakaran di tengah kondisi cuaca panas saat ini," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Sabtu.
Menurut dia, lahan kering sangat mudah tersulut api dan menyebabkan kebakaran yang lebih hebat apalagi di tengah kondisi panas dan berangin saat ini.
Ia mengatakan, hal ini diperparah jika aktivitas pembakaran lahan tersebut tanpa pengawasan sehingga memicu sebaran api yang luas dan tidak terkontrol.
"Kami imbau apabila masyarakat yang akan berkebun atau berladang agar tidak membuka lahan dengan cara membakar karena khawatir terjadi kebakaran yang lebih," ujarnya.
Selain itu, BPBD Belitung juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah di wilayah lingkungan sekitar tempat tinggal tanpa adanya pengawasan.
Hal ini juga dapat memicu terjadinya kebakaran yang lebih luas karena api cepat membesar ketika tertiup angin.
"Seperti peristiwa kebakaran lahan di jalan Gaparman, Kelurahan Pangkalalang pada, Kamis (25/7) lalu diduga kuat dipicu oleh sisa pembakaran sampah tanpa pengawasan," katanya.
Agus menambahkan, menurut prakiraan BMKG, saat ini Belitung memasuki musim kemarau dan diprediksi berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.
"Sehingga apabila memasuki musim kemarau potensi ancaman yang terbesar adalah kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat mari bersama-sama menjaga lingkungan dari ancaman peristiwa kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024