Jakarta (Antara Babel) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas terpilihnya Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), bahkan sosok Hendropriyono dinilai tepat pimpin partai tersebut.

"Pak Hendropriyono memiliki kesadaran sejarah yang kuat untuk terus menjaga kokohnya Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Kebhinekaan Indonesia. Saya mengenal Pak Hendro sebagai pemimpin yang matang, ahli strategi, dan memiliki pergaulan yang sangat luas," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Hendropriyono adalah sosok patriot yang sangat paham bagaimana partai politik hadir sebagai institusi demokrasi yang sangat penting untuk menjalankan fungsi pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan, komunikasi politik, dan fungsi agregasi kepentingan rakyat untuk dijabarkan dalam keputusan politik partai.

Hasto menilai bahwa gagasan para senior TNI seperti Try Sutrisno yang mendaulat Hendropriyono untuk memimpin PKPI merupakan keputusan yang tepat.

"Pak Hendro akan mendorong bagaimana PKPI segera melakukan konsolidasi internal, dan terlibat aktif di dalam agenda besar untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," ujar Hasto.

Ia menyebutkan, model kepemimpinan Hendro dipastikan akan banyak melibatkan kaum muda. Dengan kepemimpinan Hendropriyono, Hasto menilai akan terjadi kombinasi menarik antara sosok yang memiliki pengalaman luas di intelijen dan kemudian meleburkan diri dalam kegiatan politik.

"PDI Perjuangan berharap dengan kepemimpinan PKPI baru tersebut kerja sama di dalam memperkuat demokrasi melalui penguatan kelembagaan partai dapat terus dijalankan," tuturnya.

Hasto menyatakan, PDI Perjuangan percaya bahwa dengan posisi politik Hendropriyono tersebut maka kerjasama yang sudah terjalin sebagai sesama Partai Pemerintah dapat ditingkatkan.

"Selamat untuk Pak Hendropriyono. PKPI didirikan oleh tokoh-tokoh besar yang digelorakan oleh semangat Proklamasi 17 Agustus 1945," ucap Hasto.


Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016