Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengakui setiap hari pihaknya menerima laporan kejadian kebakaran lahan dari masyarakat di daerah itu karena kondisi cuaca panas dan berangin.
"Setiap hari kami minimal menerima satu laporan kejadian kebakaran lahan, bahkan pernah dalam sehari menerima tiga laporan yang sama," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Jumat.
Laporan yang langsung disampaikan masyarakat, kata dia, umumnya kejadian kebakaran lahan karena memang kondisi cuaca yang panas, sehingga rentan terjadi kebakaran.
"Kami menghitung mulai Januari sampai akhir Juli 2024 tercatat 19 kasus kebakaran lahan dengan luas lahan terbakar mencapai lebih puluhan hektare," ucapnya.
Dari 19 kasus kejadian kebakaran tersebut, kata dia, sebagian besar kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sedangkan untuk data Agustus memang belum dilakukan input rekapitulasi.
Untuk itu BPBD Belitung menyiagakan tiga regu piket 24 jam dan tiga armada, dua mobil pemadam, dan satu mobil suplai air.
"Kalau daerah rawan kebakaran hutan dan lahan berada di wilayah Sijuk bukan karena lahan gambut, tapi lebih banyak tanaman berakar, sama seperti tahun lalu," ujarnya.
Dia mengingatkan masyarakat, terutama yang sering melakukan kegiatan di kawasan hutan, supaya benar-benar menjaga dan memperhatikan kondisi lingkungan.
"Jangan membakar lahan apapun alasannya ,begitu pula jangan membuang puntung rokok di dalam kawasan hutan. Api yang kecil dapat dengan mudah membakar semak belukar yang kering," kata Agus Supriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Setiap hari kami minimal menerima satu laporan kejadian kebakaran lahan, bahkan pernah dalam sehari menerima tiga laporan yang sama," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Jumat.
Laporan yang langsung disampaikan masyarakat, kata dia, umumnya kejadian kebakaran lahan karena memang kondisi cuaca yang panas, sehingga rentan terjadi kebakaran.
"Kami menghitung mulai Januari sampai akhir Juli 2024 tercatat 19 kasus kebakaran lahan dengan luas lahan terbakar mencapai lebih puluhan hektare," ucapnya.
Dari 19 kasus kejadian kebakaran tersebut, kata dia, sebagian besar kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sedangkan untuk data Agustus memang belum dilakukan input rekapitulasi.
Untuk itu BPBD Belitung menyiagakan tiga regu piket 24 jam dan tiga armada, dua mobil pemadam, dan satu mobil suplai air.
"Kalau daerah rawan kebakaran hutan dan lahan berada di wilayah Sijuk bukan karena lahan gambut, tapi lebih banyak tanaman berakar, sama seperti tahun lalu," ujarnya.
Dia mengingatkan masyarakat, terutama yang sering melakukan kegiatan di kawasan hutan, supaya benar-benar menjaga dan memperhatikan kondisi lingkungan.
"Jangan membakar lahan apapun alasannya ,begitu pula jangan membuang puntung rokok di dalam kawasan hutan. Api yang kecil dapat dengan mudah membakar semak belukar yang kering," kata Agus Supriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024