Muntok (Antara Babel) - Panitia Festival Jiran Nusantara yang digelar untuk memeriahkan peringatan ulang tahun Kota Muntok ke-282 di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya memopulerkan kembali bahasa Melayu Muntok melalui lomba.
"Saat ini penggunaan bahasa daerah di masyarakat mulai terkikis. Melalui lomba 'adu betason' atau cerdas cermat ini kami berharap masyarakat semakin memahami dan terbiasa kembali menggunakan bahasa Melayu Muntok yang baik dan benar," kata Panitia Festival Jiran Nusantara, A Safiq di Muntok, Selasa.
Ia mengatakan, lomba adu betason berisikan muatan lokal, mulai dari bahasa yang dipakai untuk pertanyaan hingga penulisan jawaban berbagai pertanyaan yang disampaikan panitia.
Dalam lomba tersebut, panitia menyusun berbagai pertanyaan dalam kategori seperti, nyusun kate, beradu jawab, nujum kue, ngenang penganan, puzzle, dan adu ketangkasan.
"Peserta kami ambil dari kalangan pelajar mulai dari SD, SMP dan tingkat SMA, ada juga yang berasal dari umum yang bertanding dalam dua hari," katanya.
Dalam lomba yang berlangsung Lapangan Gelora Muntokk tersebut berlangsung cukup meriah diikuti 38 kelompok yang terdiri dari kelompok umum 16, SD sembilan regu, SMP delapan regu dan SMA/SMK lima regu.
Melalui kegiatan itu, panitia berharap melalui lomba bisa mengungkit dan mengangkat adat, seni dan budaya Muntok agar lebih dikenal masyarakat, terutama generasi muda sekaligus memperkenalkan daerah ke tingkat nasional dan internasional.
Selain menggairahkan bahasa Muntok, kata dia, "adu betason" juga merupakan ajang untuk meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai permainan tradisional, sejarah, budaya, seni dan tradisi daerah.¿
"Pada permainan ini para peserta diwajibkan mengedepankan musyawarah untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dihadapi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016