Muntok (Antara Babel) - Penampilan seni musik dambus tradisional Suku Jerieng menyedot perhatian penonton yang hadir pada Festival Jiran Nusantara di Lapangan Gelora Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Penampilan Sanggar Seni Dambus Lembah Sunyi dari Kecamatan Simpangteritip dengan alunan musik dipadu gerak tari sederhana terasa kental dengan tradisi masyarakat Suku Jerieng berhasil menjadi daya tarik pertunjukan dalam festival ini," kata Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat Rusmanadi di Muntok, Selasa.
Ia mengatakan penampilan sanggar tersebut berhasil memberikan warna lain dalam pementasan kali ini yang didominasi dengan sajian gerak dan lagu Melayu.
Rusmanadi berharap panitia lebih banyak lagi merangkul sanggar-sanggar dari luar Muntok, bahkan sampai ke tingkat nasional agar seni, budaya dan tradisi yang ditampilkan semakin beragam dan sesuai dengan nama kegiatan Jiran Nusantara.
Penampilan Sanggar Lembah Sunyi dengan alat musik dambus dipadukan biola buatan sendiri dan gendang tiga jenis pada penampilan panggungnya menceritakan tentang gotong royong menanam padi yang menjadi budaya Suku Jerieng.
Irama ritmis gendang dibarengi dengan suara melodi dambus atau alat musik petik sejenis gambus berkepala rusa mengiringi syair-syair yang dilantunkan penyanyi yang sudah berusia lanjut.
Gerak enam penari yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan berusia remaja seolah memberikan ilustrasi pada syair yang dinyanyikan.
"Pada penampilan seni tradisional ini penari mengikuti syair dan irama yang dilantunkan, penampilan ini bagi kami adalah sajian yang cukup mengesankan dan berhasil memberi warna lain selama berlangsungnya festival," kata dia.
Pegiat dambus modern, Effendi, mengatakan Sanggar Lembah Sunyi patut mendapatkan apresiasi oleh penonton dan masyarakat luas karena sampai saat ini masih mempertahankan keaslian seni tersebut.
"Iringan musik dan tari yang ditampilkan masih mempertahankan budaya masyarakat Suku Jerieng, kami berharap mereka tetap bertahan di ruang tersebut untuk pelestarian budaya lokal," katanya.
Menurut dia, masyarakat perlu belajar lebih banyak kepada sanggar dan pelaku seni tradisional setempat sebagai upaya pelestarian warisan leluhur Suku Jerieng.