Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sebesar 1,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,58.
Kepala BPS Kabupaten Beltim Dwi Widiyanto menyebutkan, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga yang mempengaruhi kondisi inflasi tahunan.
Ia mengungkapkan Bulan Agustus 2024 ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Beltim yaitu Ikan Bulat (0,17%), Ikan Kerisi (0,16%), dan Ikan Ekor Kuning (0,16%).
“Komoditas penyumbang inflasi yakni ikan bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning. Faktor penyebabnya karena pengaruh cuaca buruk sehingga harga ikan naik yang mempengaruhi harga komoditas,” kata Dwi di Manggar, Selasa (3/9).
Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi (penurunan IHK) secara y-on-y yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,20 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Sementara Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemkab Beltim, Ikhwan Fahrozi mengatakan melalui laporan yang disampaikan Kepala BPS Beltim, kita dapat mengetahui bagaimana inflasi mempengaruhi daya beli kita dan apa saja yang menyebabkan perubahan harga barang.
“Data inflasi sangat penting karena membantu kita membuat kebijakan yang bisa menjaga stabilitas harga dan melindungi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala BPS Kabupaten Beltim Dwi Widiyanto menyebutkan, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga yang mempengaruhi kondisi inflasi tahunan.
Ia mengungkapkan Bulan Agustus 2024 ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Beltim yaitu Ikan Bulat (0,17%), Ikan Kerisi (0,16%), dan Ikan Ekor Kuning (0,16%).
“Komoditas penyumbang inflasi yakni ikan bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning. Faktor penyebabnya karena pengaruh cuaca buruk sehingga harga ikan naik yang mempengaruhi harga komoditas,” kata Dwi di Manggar, Selasa (3/9).
Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi (penurunan IHK) secara y-on-y yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,20 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Sementara Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemkab Beltim, Ikhwan Fahrozi mengatakan melalui laporan yang disampaikan Kepala BPS Beltim, kita dapat mengetahui bagaimana inflasi mempengaruhi daya beli kita dan apa saja yang menyebabkan perubahan harga barang.
“Data inflasi sangat penting karena membantu kita membuat kebijakan yang bisa menjaga stabilitas harga dan melindungi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024