Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Sugito bersama ribuan warga Desa Kemuja Kabupaten Bangka menggelar tradisi makan bedulang atau makan di atas dulang, sebagai rangkaian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Tradisi ini harus selalu diajarkan dan jangan sampai generasi ke depan lupa akan tradisi ini,” kata Sugito saat menghadiri tradisi makan bedulang di Desa Kemuja, Senin.

Ia mengatakan tradisi makan bedulang Warga Desa Kemuja ini dari sisi spiritual tentu sangat bagus, karena dapat memberikan refleksi bagaimana kita meneladani Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, tradisi ini juga untuk menanamkan nilai-nilai yang ada, seperti nilai kekeluargaan, gotong royong, saling bahu membahu, saling membantu dan terus saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan.

“Ini merupakan tradisi yang harus dilestarikan dan dibudayakan karena ini juga merupakan sebuah media dalam pembinaan ukhuwah Islamiyah sekaligus pembinaan budaya tadi,” ujarnya.

Menurut dia, hal menarik dari acara ini, pertama kegiatan ini sangat bernilai inspiratif. Kedua, terlepas dari kesibukan individual masing-masing, masih tetap berkumpul bersama-sama karena adanya acara ini. Ketiga, makan di dulang, setiap dulang ada 5 piring yang diyakininya ada makna dan nilai tersendiri.

“Secara pragmatis, kita juga makan bersama di satu lantai yang sama di mana semuanya rata, tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Tokoh masyarakat, tokoh agama, siapapun itu semua dipersatukan oleh dulang-dulang yang ada” katanya.

Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1446 H, Pj Gubernur Sugito didampingi Pj Ketua TP PKK Dya Sugito merayakannya bersama masyarakat Desa Kemuja di Masjid Rahmattudin Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka.

Pada peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW ini dihadiri Pj Bupati Bangka, berbagai tokoh masyarakat dan Ketua MUI Provinsi Kepulauan Babel, Kepala Biro Umum Babel serta pemerintah daerah setempat.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024