Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan realisasi investasi di wilayah itu hingga semester I tahun 2024 mencapai Rp7,3 triliun yang didominasi sektor pertambangan timah.

"Kami terus mempromosikan potensi investasi ini untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di daerah ini," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Kepulauan Babel Darlan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan realisasi investasi di Provinsi Kepulauan Babel hingga semester I 2024 sebesar Rp7,3 triliun atau belum optimal, karena belum banyak investor yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sadai Kabupaten Bangka Selatan dan KEK Tanjung Kelayang Belitung.

"Investor masih lihat-lihat dulu, karena mereka melihat potensi keuntungan dan kapan bisa balik modal yang diinvestasikan di Kawasan ekonomi khusus ini," katanya.

Ia menduga minat investor berinvestasi di Kepulauan Babel juga sebagai dampak kasus mega korupsi tata niaga pertimahan yang ditangani Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

"Para investor ini menginginkan kondisi aman, nyaman dalam menginvestasikan modalnya di suatu daerah, agar mereka tidak mengalami kerugian," katanya.

Menurut dia, investasi di Kepulauan Babel masih didominasi sektor pertambangan bijih timah, sehingga sektor ini menjadi penyangga perekonomian daerah ini.

"Sektor tambang masih besar dan menjadi primadona sehingga dari dulu penambangan serta pengolahan bijih timah menjadi penyangga dan penggerak perekonomian masyarakat di daerah ini," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024