Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan bantuan berupa suplemen dan susu untuk disalurkan dalam program penanganan stunting di daerah itu.
"Tahun ini kita siapkan anggaran sekitar Rp500 juta untuk program penanganan stunting, yang Rp100 juta untuk penyediaan suplemen bagi anak-anak yang tidak nafsu makan, sedangkan Rp400 juta untuk penyediaan bantuan susu yang nantinya akan kita bagikan kepada anak yang tidak mampu membeli vitamin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Sapi'i Rangkuti di Mentok, Senin.
Dengan adanya bantuan peningkatan kualitas gizi untuk anak-anak ini diharapkan kasus stunting di Bangka Barat dapat ditekan secara signifikan.
Ia mengatakan, bantuan akan dibagikan pada Oktober 2024 di delapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di seluruh kecamatan di daerah itu.
"Untuk distribusi bantuan akan kita prioritaskan dahulu di wilayah Kecamatan Simpangteritip yang memiliki jumlah kasus tertinggi, sebanyak 315 anak," katanya.
Setelah itu, secara bertahap akan disalurkan ke kecamatan-kecamatan lain yang juga masih memiliki kasus anak stunting, yaitu di Kecamatan Mentok kepada 11 anak, Parittiga 171, Kelapa 101, Tempilang 121, dan di Jebus sebanyak 101 anak.
Selain memberikan bantuan suplemen dan susu, Pemkab Bangka Barat juga sedang menyusun program pencegahan stunting untuk 2025 yang akan diprioritaskan kepada para ibu hamil.
"Di tahun depan, kita akan upayakan pencegahan stunting sejak awal kehamilan hingga setelah kelahiran bayi," katanya.
Berbagai pola yang diberikan dan disiapkan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat untuk terus mengurangi kasus stunting guna menyiapkan generasi yang berkualitas sekaligus mendukung upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Tahun ini kita siapkan anggaran sekitar Rp500 juta untuk program penanganan stunting, yang Rp100 juta untuk penyediaan suplemen bagi anak-anak yang tidak nafsu makan, sedangkan Rp400 juta untuk penyediaan bantuan susu yang nantinya akan kita bagikan kepada anak yang tidak mampu membeli vitamin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Sapi'i Rangkuti di Mentok, Senin.
Dengan adanya bantuan peningkatan kualitas gizi untuk anak-anak ini diharapkan kasus stunting di Bangka Barat dapat ditekan secara signifikan.
Ia mengatakan, bantuan akan dibagikan pada Oktober 2024 di delapan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di seluruh kecamatan di daerah itu.
"Untuk distribusi bantuan akan kita prioritaskan dahulu di wilayah Kecamatan Simpangteritip yang memiliki jumlah kasus tertinggi, sebanyak 315 anak," katanya.
Setelah itu, secara bertahap akan disalurkan ke kecamatan-kecamatan lain yang juga masih memiliki kasus anak stunting, yaitu di Kecamatan Mentok kepada 11 anak, Parittiga 171, Kelapa 101, Tempilang 121, dan di Jebus sebanyak 101 anak.
Selain memberikan bantuan suplemen dan susu, Pemkab Bangka Barat juga sedang menyusun program pencegahan stunting untuk 2025 yang akan diprioritaskan kepada para ibu hamil.
"Di tahun depan, kita akan upayakan pencegahan stunting sejak awal kehamilan hingga setelah kelahiran bayi," katanya.
Berbagai pola yang diberikan dan disiapkan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat untuk terus mengurangi kasus stunting guna menyiapkan generasi yang berkualitas sekaligus mendukung upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024