Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang sedang melakukan pencarian penambang timah asal Desa Bantan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, yang hilang setelah diterkam buaya di pinggir Sungai Berang Dusun Air Malik.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan yang diterima di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan pihaknya menerima informasi kejadian yang menimpa seorang penambang timah yang bernama Heri (25 tahun) pada Selasa (15/10) malam.
Oka mengungkapkan korban hilang setelah diterkam buaya usai selesai bekerja menambang timah dan saat hendak menuju pinggir sungai untuk mencuci kaki, tiba-tiba diserang oleh buaya dan ditarik ke tengah sungai.
"Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh mertua korban yang saat itu tidak jauh berada dari korban," ungkap Oka.
Melihat kejadian tersebut, kata Oka, mertua korban meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba melakukan pencarian terhadap korban yang diterkam buaya pada sepanjang aliran sungai.
"Namun hingga pukul 21.32 WIB pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Pangkalpinang," katanya.
Menerima informasi tersebut, lanjutnya, Kantor SAR Pangkalpinang memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian yang berada di Sungai Berang, Dusun Air Malik, Desa Bantan, Belitung.
Setiba di lokasi Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Belitung, Rescuer USS Tanjungpandan, TNI AU serta masyarakat, berusaha melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Dikarenakan lokasi kejadian yang memiliki banyak kolong tambang timah dan aliran sungai yang panjang, Kantor SAR Pangkalpinang mengerahkan satu Drone Mavic 3 Thermal untuk mempermudah proses pencarian terhadap korban. Drone tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian di malam hari dengan fitur thermal.
"Namun hingga pukul 23.47 WIB semalam (Selasa malam), pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil. Rencana pencarian akan kami lanjutkan pada pagi hari bersama Tim SAR gabungan. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan secepatnya," jelas Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan yang diterima di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan pihaknya menerima informasi kejadian yang menimpa seorang penambang timah yang bernama Heri (25 tahun) pada Selasa (15/10) malam.
Oka mengungkapkan korban hilang setelah diterkam buaya usai selesai bekerja menambang timah dan saat hendak menuju pinggir sungai untuk mencuci kaki, tiba-tiba diserang oleh buaya dan ditarik ke tengah sungai.
"Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh mertua korban yang saat itu tidak jauh berada dari korban," ungkap Oka.
Melihat kejadian tersebut, kata Oka, mertua korban meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba melakukan pencarian terhadap korban yang diterkam buaya pada sepanjang aliran sungai.
"Namun hingga pukul 21.32 WIB pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Pangkalpinang," katanya.
Menerima informasi tersebut, lanjutnya, Kantor SAR Pangkalpinang memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian yang berada di Sungai Berang, Dusun Air Malik, Desa Bantan, Belitung.
Setiba di lokasi Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Belitung, Rescuer USS Tanjungpandan, TNI AU serta masyarakat, berusaha melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Dikarenakan lokasi kejadian yang memiliki banyak kolong tambang timah dan aliran sungai yang panjang, Kantor SAR Pangkalpinang mengerahkan satu Drone Mavic 3 Thermal untuk mempermudah proses pencarian terhadap korban. Drone tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian di malam hari dengan fitur thermal.
"Namun hingga pukul 23.47 WIB semalam (Selasa malam), pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil. Rencana pencarian akan kami lanjutkan pada pagi hari bersama Tim SAR gabungan. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan secepatnya," jelas Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024