Tim SAR Gabungan berhasil menemukan penambang timah yang bernama Heri (25 tahun) asal Desa Bantan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, yang sebelumnya hilang setelah diterkam buaya di pinggir Sungai Berang Dusun Air Malik.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan yang diterima di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan korban ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian dengan keadaan meninggal dunia.
"Pagi hari ini kami bersama Tim SAR Gabungan berhasil menemukan penambang timah yang diserang buaya di Sungai Berang. Korban berhasil kita temukan mengapung dengan jarak 25 meter tidak jauh dari lokasi kejadian awal korban diserang buaya," ujarnya.
Baca juga: Penambang timah di Belitung diterkam buaya saat cuci kaki di sungai
Dia mengatakan pada saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan utuh dan pihaknya serta masyarakat segera melakukan evakuasi untuk dibawa menuju rumah duka.
Sebelumnya, pada Selasa (15/10) pukul 17.30 WIB, korban yang bernama Heri (L/25) setelah selesai bekerja menambang timah hendak menuju pinggir sungai untuk mencuci kaki, tiba-tiba diserang oleh buaya dan ditarik ke tengah sungai. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh mertua korban yang saat itu tidak jauh berada dari korban.
Melihat kejadian tersebut, mertua korban meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba melakukan pencarian terhadap korban yang diterkam buaya pada sepanjang aliran sungai. Namun hingga pukul 21.32 WIB, pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
Oka mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan, terutama pada wilayah habitat predator buas, untuk selalu mawas diri saat melakukan aktivitas.
"Jika terjadi keadaan darurat yang mengancam kondisi keselamatan jiwa manusia, dapat segera melaporkan ke Basarnas. Pelayanan kami tidak dipungut biaya sepeserpun," ucapnya.
"Terima kasih kepada segenap unsur SAR Gabungan yang turut membantu dalam proses pencarian terhadap korban. Semoga sinergisitas ini dapat terus berjalan sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayah Kepulauan Bangka Belitung," tutup Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan yang diterima di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan korban ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian dengan keadaan meninggal dunia.
"Pagi hari ini kami bersama Tim SAR Gabungan berhasil menemukan penambang timah yang diserang buaya di Sungai Berang. Korban berhasil kita temukan mengapung dengan jarak 25 meter tidak jauh dari lokasi kejadian awal korban diserang buaya," ujarnya.
Baca juga: Penambang timah di Belitung diterkam buaya saat cuci kaki di sungai
Dia mengatakan pada saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan utuh dan pihaknya serta masyarakat segera melakukan evakuasi untuk dibawa menuju rumah duka.
Sebelumnya, pada Selasa (15/10) pukul 17.30 WIB, korban yang bernama Heri (L/25) setelah selesai bekerja menambang timah hendak menuju pinggir sungai untuk mencuci kaki, tiba-tiba diserang oleh buaya dan ditarik ke tengah sungai. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh mertua korban yang saat itu tidak jauh berada dari korban.
Melihat kejadian tersebut, mertua korban meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba melakukan pencarian terhadap korban yang diterkam buaya pada sepanjang aliran sungai. Namun hingga pukul 21.32 WIB, pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
Oka mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan, terutama pada wilayah habitat predator buas, untuk selalu mawas diri saat melakukan aktivitas.
"Jika terjadi keadaan darurat yang mengancam kondisi keselamatan jiwa manusia, dapat segera melaporkan ke Basarnas. Pelayanan kami tidak dipungut biaya sepeserpun," ucapnya.
"Terima kasih kepada segenap unsur SAR Gabungan yang turut membantu dalam proses pencarian terhadap korban. Semoga sinergisitas ini dapat terus berjalan sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayah Kepulauan Bangka Belitung," tutup Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024