Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat sinergitas dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.

"Anak adalah aset masa depan, mereka harus dilindungi dari ancaman tindak kekerasan dengan membangun sinergitas yang kuat antar instansi," kata Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Pemkab Bangka Tengah Tamimi saat membuka kegiatan rapat koordinasi membahas perlindungan anak di Koba, Senin.

Tamimi mengatakan, menjadikan daerah itu sebagai kabupaten ramah anak tidak menjadi tanggung jawab satu OPD saja tetapi melibatkan banyak pihak termasuk elemen masyarakat.

"Apabila kita semua bersatu baik eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat serta dunia usaha terlibat, saya yakin upaya perlindungan anak akan berhasil,” ujarnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bangka Tengah Dede Lina mengatakan, rapat koordinasi sangat penting dalam menyatukan tekat dan komitmen bersama dalam mencegah kasus kekerasan terhadap anak.

“Kita dengan segala keterbatasan kondisi keuangan daerah ini tetap berupaya melakukan penyebarluasan informasi ke berbagai pihak, seperti sekolah dan unsur-unsur pemerintahan desa atau kecamatan terkait perlindungan anak," ujarnya.

Dede berharap seluruh pihak turut terlibat dalam menjamin hak anak dan melindunginya dari ancaman baik fisik maupun mental yang dapat merusak masa depan mereka.

"Saya pikir semuanya harus terlibat, tidak hanya pemerintah saja tetapi juga berbagai elemen masyarakat dan termasuk juga kalangan orang tua," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024