Pasangan Algafy Rahman-Efrianda yang mengusung jargon Berlian (bersama Algafry dan Efrianda) menyampaikan gagasan yang cukup brilian, cerdas dan lugas dalam acara debat publik pertama di Hotel Soll Marina pada Kamis (24/10) malam.

Debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Bangka Tengah dengan tema utama "Peta Jalan Kesejahteraan Berwawasan Ekologis" yang terbagi kedalam lima sub topik itu dilahap pasangan bertalenta ini dengan sangat tepat, cepat dan sesuai waktu yang dibatasi pihak panelis.

Algafry Rahman yang merupakan calon bupati petahana menyampaikan visi dan misi yang sesuai harapan serta masa depan masyarakat Bangka Tengah.
 

Kesehatan, pendidikan, hukum dan lingkungan yang merupakan persoalan mendasar di masyarakat Bangka Tengah, mampu dirangkum pasangan ini dalam visi dan misi cukup terarah dan terukur.

"Persoalan kesehatan terutama BPJS Kesehatan yang sebelumnya sempat menjadi perbincangan, kami respon dengan sangat cepat dan semuanya sudah selesai tidak ada masalah," kata Algafry.

Mantan Ketua DPRD Bangka Tengah ini juga memaparkan program kesehatan dan terebosan di dunia kesehatan yang sudah dilakukannya.

"Bapak ibu dan seperadik semue, sekarang kalau nak berobat datang ke puskesmas cukup dengan KTP maka dilayani dengan baik tanpa pungutan dan bayaran apapun," ujarnya.
 

Itu artinya kata dia persoalan kesehatan sudah terlayani dan tercakupi secara masif dan optimal hingga ke pelosok desa.

Pasangan dengan nomor urut 01 ini juga menguraikan gagasan mereka terkait dengan pemberdayaan UMKM, pemulihan lingkungan terutama terkait dengan pencemaran laut yang ditanyakan para panelis.

Demikian juga program dunia kepariwisataan yang berimbas terhadap kesejahteraan masyarakat, juga dimunculkan dalam kegiatan debat pertama ini.

Dalam sesi pertanyaan "storytelling", Algafy mendapatkan pertanyaan secara acak terkait gagasannya untuk menggeliatkan destinasi wisata Pulau Ketawai.
 

Algafry menjelaskan bahwa Pulau Ketawai masuk dalam program strategis di bidang pariwisata dan dirinya sudah memulainya dengan menjalankan program penataan perumahan penduduk di sekitar bantaran Sungai Kurau.

"Ada sebanyak 119 rumah kita relokasikan ke tempat yang baru, rumah mereka dibangun dengan sangat layak. Kemudian muara Sungai Kurau kita revitalisasi karena itu merupakan pintu masuk utama menuju Pulau Ketawai," ujarnya.

Sementara Efrianda lebih banyak memaparkan terkait pemberdayaan di sektor UMKM, sesuai dengan materi pertanyaan panelis dan moderator.

Efrianda memaparkan terkait potensi madu pelawan sebagai produk khas daerah yang terus dikembangkan dan terus "go public".

"Semua visi dan misi kami ini mengakomodasi kepentingan seluruh masyarakat Bangka Tengah dan itu sudah dijalankan oleh pak bupati, hanya tinggal melanjutkan saja," ujarnya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024