Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak empat orang penderita HIV/AIDS di daerah itu meninggal dunia hingga awal Desember 2024.
"Kami mencatat ada sebanyak empat orang penderita HIV/AIDS meninggal dunia hingga awal Desember 2024," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Sri Agustini di Tanjungpandan, Senin.
Menurut dia, empat kasus kematian HIV/AIDS di daerah itu terdiri dari tiga orang penderita yang belum menjalani pengobatan dan satu orang penderita yang sudah menjalani pengobatan.
"Mereka ditemukan setelah kondisinya parah sebab mereka tertutup dan tidak mau memeriksakan diri," ujarnya.
Oleh karena itu, Dinkes Belitung mengajak masyarakat umum untuk menghapus stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV).
"Dengan dihapusnya stigma negatif ini kami berharap penderita HIV dapat termotivasi dan tidak malu memeriksakan diri mereka," katanya.
Baca juga: Dinkes Belitung temukan 23 kasus baru HIV
Disampaikan, penghapusan stigma negatif terhadap ODHIV dapat menjadikan hidup mereka normal seperti masyarakat umumnya.
"Jadi mereka tidak perlu dikucilkan dari masyarakat dan tidak perlu dikucilkan dari pekerjaan. Maka sebenarnya sekarang pelayanan HIV tidak perlu sembunyi-sembunyi namun mereka takut dan menganggap masyarakat belum menerima kondisi mereka," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, Dinkes Belitung juga menemukan sebanyak 23 kasus baru HIV di daerah itu hingga awal Desember 2024.
Dengan ditemukannya 23 kasus baru HIV ini, lanjut Sri, maka jumlah penderita HIV/AIDS di daerah itu seluruhnya berjumlah sebanyak 114 orang.
"Mereka seluruhnya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan minum obat setiap enam bulan sekali kami melakukan pemeriksaan terhadap virus di tubuh mereka," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk menghindari perilaku seks berisiko yang memiliki potensi terinfeksi virus HIV.
"Salah satu faktor penyebabnya adalah perilaku seks berisiko tidak dengan pasangan yang sah atau gonta-ganti pasangan bisa juga lewat jarum suntik atau transfusi darah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024