BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada November 2024 sebesar 141,74 atau naik 1,50 persen dibandingkan bulan sebelumnya 139,64, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.
"Kenaikan NTP ini karena naiknya indeks harga diterima petani (It) 1,62 persen, sementara indeks harga dibayar petani (Ib) naik 0,12 persen atau tapi lebih rendah dari It," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan peningkatan NTP pada November tahun ini dipengaruhi oleh naiknya indeks pada subsector tanaman perkebunan rakyat 2,32 persen dan peternakan sebesar 0,40 persen.
"Penurunan indeks terjadi di subsektor tanaman pangan sebesar 1,15 persen, hortikultura 5,95 persen, dan perikanan turun 1,93 persen," katanya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi Harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas
hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
Pada November 2024, secara umum It naik sebesar 1,62 persen dibanding It Oktober 2024, yaitu dari 167,07 menjadi 169,78. Kenaikan It pada November tahun ini karena naiknya It pada subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,45 persen dan peternakan 0,36 persen.
Sebaliknya, penurunan It terjadi pada subsektor tanaman pangan 1,01 persen, tanaman hortikultura sebesar 5,85 persen dan subsektor perikanan turun sebesar 1,78 persen.
Ia mengatakan melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
"Pada November tahun ini secara umum Ib naik sebesar 0,12 persen bila dibanding Ib Oktober 2024, yaitu dari 119,65 menjadi 119,79," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024