Jajaran TNI AU dinilai tepat mengambil langkah melibatkan diri dalam program makan bergizi gratis lantaran dianggap memiliki fasilitas dan sumber daya yang memadai.
Pengamat sekaligus Co-Founder Institute For Security dan Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai hal tersebut terlihat dari upaya yang telah dilakukan TNI AU sejauh ini yakni mampu membangun dapur pelayanan makan bergizi gratis di setiap pangkalan udara (Lanud).
"Memanfaatkan dapur besar di Lanud untuk menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah sekitar, dapat dinilai tepat jika dilihat dari perspektif kapasitas operasional dan tanggung jawab sosial TNI," kata Khairul saat dikonfirmasi, Rabu.
Menurut dia, penempatan dapur besar di Lanud merupakan langkah tepat karena mayoritas Lanud di seluruh Indonesia berlokasi di tengah permukiman warga.
Hal tersebut membuat proses distribusi makanan dari Lanud ke warga sekitar menjadi mudah dan cepat. Selain itu, TNI AU juga memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang cukup untuk membantu pendistribusian makan bergizi ke setiap sekolah.
Namun demikian, Khairul menilai ada beberapa catatan yang harus diperhatikan TNI AU. Dia berharap tugas membagikan makan bergizi gratis ini tidak memecah fokus utama setiap yakni menjaga wilayah udara Indonesia.
Menurut dia, tugas tersebut harus berjalan dengan beriringan karena sama-sama penting untuk mendukung negara. Pihak TNI AU harus menggunakan anggaran serta pembagian makanan dengan tepat sasaran.
"Transparansi dalam penyelenggaraan program, termasuk pengelolaan anggaran dan distribusi makanan, harus dijaga untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada anak-anak yang membutuhkan," kata Khairul.
Dengan demikian, Khairul yakin TNI AU akan lebih maksimal dalam menjalankan program makan bergizi gratis, terlebih ketika program sudah resmi bergulir pada 2 Januari 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Pengamat sekaligus Co-Founder Institute For Security dan Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai hal tersebut terlihat dari upaya yang telah dilakukan TNI AU sejauh ini yakni mampu membangun dapur pelayanan makan bergizi gratis di setiap pangkalan udara (Lanud).
"Memanfaatkan dapur besar di Lanud untuk menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah sekitar, dapat dinilai tepat jika dilihat dari perspektif kapasitas operasional dan tanggung jawab sosial TNI," kata Khairul saat dikonfirmasi, Rabu.
Menurut dia, penempatan dapur besar di Lanud merupakan langkah tepat karena mayoritas Lanud di seluruh Indonesia berlokasi di tengah permukiman warga.
Hal tersebut membuat proses distribusi makanan dari Lanud ke warga sekitar menjadi mudah dan cepat. Selain itu, TNI AU juga memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang cukup untuk membantu pendistribusian makan bergizi ke setiap sekolah.
Namun demikian, Khairul menilai ada beberapa catatan yang harus diperhatikan TNI AU. Dia berharap tugas membagikan makan bergizi gratis ini tidak memecah fokus utama setiap yakni menjaga wilayah udara Indonesia.
Menurut dia, tugas tersebut harus berjalan dengan beriringan karena sama-sama penting untuk mendukung negara. Pihak TNI AU harus menggunakan anggaran serta pembagian makanan dengan tepat sasaran.
"Transparansi dalam penyelenggaraan program, termasuk pengelolaan anggaran dan distribusi makanan, harus dijaga untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada anak-anak yang membutuhkan," kata Khairul.
Dengan demikian, Khairul yakin TNI AU akan lebih maksimal dalam menjalankan program makan bergizi gratis, terlebih ketika program sudah resmi bergulir pada 2 Januari 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024