Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi ancaman banjir rob.

"Ancaman banjir rob masih berpotensi terjadi hari ini di sejumlah wilayah pesisir di pulau Bangka Belitung seperti banjir rob yang kemarin, Selasa (17/12)," kata Ridwan di Sungailiat, Rabu.

Kepada masyarakat yang bermukim di kawasan rawan banjir rob, Ridwan mengingatkan supaya tetap berhati-hati, kalaupun air banjir cukup besar supaya segera menghubungi pemerintah desa setempat atau langsung ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mendapat pertolongan.

Banjir rob disebabkan air laut meluap disertai hujan yang terjadi kemarin, kata Ridwan, terjadi di pulau Bangka meliputi di wilayah pesisir Kampung Natak Nelayan 1 Sungailiat Kabupaten Bangka, Lingkungan Tukak Sadai Bangka Selatan serta di Selat Nasik dan area kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan Belitung.

"Meskipun banjir rob berlangsung tidak lama, namun kondisi itu akan mengganggu aktivitas masyarakat setempat," katanya.

Ia mengatakan banjir rob adalah fenomena alam yang terjadi ketika air laut meluap ke daratan dan menggenangi wilayah pesisir yang biasanya tidak terendam air. Fenomena ini berbeda dengan banjir biasa yang disebabkan curah hujan tinggi.

Ridwan menjelaskan, banjir rob dapat disebabkan oleh faktor alam seperti, kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut air laut, badai di laut mendorong air, angin, gelombang yang bergerak dengan jarak sangat jauh meninggalkan daerah pembangkit atau atau swell termasuk juga pencairan es kutub yang dipicu oleh pemanasan global.

Sementara faktor yang disebabkan manusia yakni, pemompaan air tanah yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, reklamasi pantai eksploitasi lahan pesisir yang menyebabkan penurunan muka air tanah sehingga memicu turunnya permukaan tanah dan intrusi air laut.*

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024