Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurunkan harga jual  untuk meningkatkan penjualan dan permintaan masyarakat di daerah itu.

"Alhamdulillah permintaan daging ayam mengalami peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan harga masih bertahan tinggi," kata salah seorang pedagang daging ayam, Hendra di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan saat ini harga daging ayam broiler turun menjadi Rp32.000 dari Rp33.000 per Kg, daging ayam kampung turun Rp55.000 dari Rp60.000 per Kg.

"Saat ini ibu-ibu rumah tangga lebih memilih membeli daging ayam dibandingkan daging sapi dan ikan, karena lebih murah," ujar dia.

Menurut dia,  pedagang terpaksa menurunkan harga karena kondisi ekonomi masyarakat melesu yang berdampak langsung terhadap penurunan penjualan daging ayam dan kebutuhan pokok masyarakat.

"Penurunan harga ini murni untuk meningkatkan permintaan daging ayam, karena pasokan ayam dari peternak normal dan harga pakan ternak juga masih bertahan tinggi," ujarnya.

Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto apresiasi upaya pedagang ayam untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang melesu, karena hasil perkebunan dan tambang berkurang selama musim hujan ini.

"Kami berharap pedagang daging sapi, cabai, bawang juga menurunkan harga, guna membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya," ujar dia.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, harga daging sapi masih bertahan Rp120.000 per kilogram, cabai merah Rp80.000 per kilogram, bawang merah Rp48.000 per kilogram.

"Kami berharap pedagang ikut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, dengan tidak menimbun kebutuhan pokok tersebut," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016