Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerapkan penebusan pupuk bersubsidi secara digital (i-Pubers), guna mempercepat pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani di daerah itu.

"Saat ini pendistribusian pupuk bersubsidi ini tidak lagi secara manual tetapi menggunakan aplikasi i-Pubers," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Edi Romdhoni di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan penerapan i-Pubers ini agar pendistribusian pupuk bersubsidi lebih mudah, transparan, akuntable dan tidak aktivitas pembelian pupuk secara manual di kios-kios resmi yang tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

Sementara itu, penyaluran pupuk nonsubsidi masih menerapkan mekanisme pasar dan dilakukan secara manual. Harga pupuk nonsubsidi ini berdasarkan permintaan dan penawaran.

"Pupuk bersubsidi ini didistribusikan melalui sistem terintegrasi i-Pubers yang mana transaksi digital di kios pertanian terhubung langsung dengan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) server pusat dan alokasi per petani," katanya.

Ia menyatakan dalam penerapan i-Pubers ini, DPKP Provinsi Kepulauan Babel dalam beberapa bulan terakhir telah menyosialisasikannya kepada petani, bagaimana cara menebus pupuk secara digital dan manfaat menggunakan aplikasi ini.

"Alhamdulillah, petani sangat menyambut baik pembelian pupuk bersubsidi secara digital ini karena lebih mudah dan cepat serta dapat mencegah penyelewengan pupuk bersubsidi ini," katanya.

Ia menegaskan kualitas pupuk merek ternama telah memenuhi standar peraturan. Namun, DPKP masih menghadapi kendala terkait pemahaman petani terhadap produk dolomit atau kapur pertanian yang dikemas mirip pupuk.

"Kami gencar melakukan sosialisasi kepada penyuluh pertanian lapangan, gapoktan dan kelompok tani, agar petani mampu membedakan dolomit dengan pupuk NPK," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025