Belitung (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syamsir berharap kepada Kementerian Pertanian untuk memasukkan tanaman lada sebagai daftar penerima pupuk subsidi.
"Kami berharap agar pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dapat memasukkan tanaman lada sebagai penerima pupuk subsidi," katanya di Tanjungpandan, Senin.
Menurut dia, saat ini tanaman lada tidak masuk lagi dalam daftar penerima pupuk subsidi oleh Kementerian Pertanian.
Ia mengatakan, hal ini terasa cukup memberatkan petani lada di daerah itu karena harga pupuk non subsidi cukup tinggi.
"Harga pupuk non subsidi cukup lumayan tinggi sehingga kami merasakan ini cukup memberatkan para petani lada," ujarnya.
Disampaikan, dengan kembali masuknya tanaman lada sebagai daftar penerima pupuk subsidi, maka tentunya ini akan sangat membantu dan meringankan beban petani.
Syamsir menyebutkan, salah satu manfaat jika tanaman lada masuk dalam daftar penerima pupuk subsidi adalah akan membantu mengurangi biaya produksi para petani lada.
"Sebab salah satu tantangan dalam menanam tanaman lada yang dihadapi oleh petani adalah tingginya biaya produksi termasuk tingginya harga pupuk non subsidi," katanya.
Lada, lanjut Syamsir, merupakan bagian penting dari sejarah Belitung sehingga tidak hanya menjadi komoditas unggulan namun juga menjadi bagian dari pariwisata daerah.
"Kami menginginkan ke depannya para wisatawan tidak hanya membeli produk lada asli Belitung namun juga mengunjungi kebun lada sebagai bagian dari paket perjalanan wisata," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly di Tanjungpandan, Senin membenarkan tanaman lada tidak lagi masuk dalam penerima pupuk subsidi oleh Kementerian Pertanian.
Dikatakan, kondisi ini menyebabkan banyak petani lada di daerah itu beralih profesi dengan menanam sawit.
"Karena tanaman lada sudah tidak mendapatkan pupuk subsidi lagi, sehingga mau tidak mau biaya produksi meningkat," katanya.
Namun dirinya tetap memotivasi para petani setempat agar tetap menanam lada sebagai komoditas kebanggaan dan unggulan daerah.
Dia menyebutkan, luas tanam dan produksi lada di daerah itu dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Pada tahun 2024 jumlah luas tanaman lada mencapai 7.383 hektare dengan produksi lada sebanyak 4.321 ton.
Jumlah ini menurun apabila dibandingkan luas tanam lada pada 2023 yakni seluas 8.309 hektare dan jumlah produksi lada sebanyak 4.634 ton.
Pemerintah daerah, kata Destika, terus berupaya meningkatkan luas dan produksi tanaman lada salah satunya dengan program intensifikasi dan rehabilitasi tanaman lada.
"Kemudian kami juga telah bersurat kepada Kementerian Pertanian sehingga tanaman lada di bisa mendapatkan pupuk subsidi lagi," ujarnya.
Wabup Belitung berharap tanaman lada terima pupuk subsidi
Senin, 15 September 2025 9:02 WIB
