Jakarta (Antara Babel) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa kebijakan yang tepat membutuhkan akurasi data, sebagai poin dasar untuk berhasil merumuskan kebijakan yang tepat.
"Akurasi data merupakan poin dasar untuk berhasil merumuskan kebijakan yang tepat," ujar dia dalam keterangan tertulis saat melantik Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Senin.
Artinya, kata dia, diperlukan satu daya kritis dan kejernihan berpikir untuk mendudukkan data dengan benar.
"Saat saya menerima jabatan sebagai Menko Perekonomian, saya meminta saudara semua untuk mempelajari dan me-review kembali akurasi data," kata dia.
Permintaan untuk mempelajari dan me-review akurasi data, kata dia, merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mampu merumuskan kebijakan yang tepat.
"Tanpa itu, kita tidak akan pernah berhasil merumuskan kebijakan dengan tepat," tegasnya.
Menurut dia, jika keingintahuan dan kemauan untuk memahami situasi telah berdasar pada data yang benar, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan. Sebab kelemahan budaya bangsa Indonesia yang harus segera dibenahi adalah tidak adanya semangat untuk mengakumulasi perbaikan.
"Kita tidak harus menjadi orang luar biasa. Kita hanya perlu menjadi orang-orang biasa tapi yang mempunyai gairah untuk melakukan perbaikan demi perbaikan. Tentunya dengan tekun dan cermat. Selain itu, Anda juga harus punya nyali yang benar," paparnya.
Darmin juga berpesan kepada seluruh pegawai Kemenko Perekonomian untuk terus semangat dan tidak pernah kendor dalam mempelajari bidang masing-masing.
"Kita harus terus coba identifikasi apa yang harus ditekuni dan dikembangkan. Kita juga harus bekerja dengan pemahaman yang jelas bahwa kita melakukannya untuk bangsa, Negara, dan rakyat," tutup Darmin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Akurasi data merupakan poin dasar untuk berhasil merumuskan kebijakan yang tepat," ujar dia dalam keterangan tertulis saat melantik Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Senin.
Artinya, kata dia, diperlukan satu daya kritis dan kejernihan berpikir untuk mendudukkan data dengan benar.
"Saat saya menerima jabatan sebagai Menko Perekonomian, saya meminta saudara semua untuk mempelajari dan me-review kembali akurasi data," kata dia.
Permintaan untuk mempelajari dan me-review akurasi data, kata dia, merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mampu merumuskan kebijakan yang tepat.
"Tanpa itu, kita tidak akan pernah berhasil merumuskan kebijakan dengan tepat," tegasnya.
Menurut dia, jika keingintahuan dan kemauan untuk memahami situasi telah berdasar pada data yang benar, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan. Sebab kelemahan budaya bangsa Indonesia yang harus segera dibenahi adalah tidak adanya semangat untuk mengakumulasi perbaikan.
"Kita tidak harus menjadi orang luar biasa. Kita hanya perlu menjadi orang-orang biasa tapi yang mempunyai gairah untuk melakukan perbaikan demi perbaikan. Tentunya dengan tekun dan cermat. Selain itu, Anda juga harus punya nyali yang benar," paparnya.
Darmin juga berpesan kepada seluruh pegawai Kemenko Perekonomian untuk terus semangat dan tidak pernah kendor dalam mempelajari bidang masing-masing.
"Kita harus terus coba identifikasi apa yang harus ditekuni dan dikembangkan. Kita juga harus bekerja dengan pemahaman yang jelas bahwa kita melakukannya untuk bangsa, Negara, dan rakyat," tutup Darmin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016