Kupang (Antara Babel) - Proses evakuasi kapal yacth asal Australia yang karam di pantai Kupang, Nusa Tenggara Timur, akibat terhempas gelombang tinggi dan angin kencang, 22 Desember lalu terkendala ketiadaan kapal untuk menarik kapal berbobot 20 ton itu.
"Kantor SAR Kupang tidak memiliki fasilitas kapal untuk menarik kapal yang karam. Kapal milik SAR hanya untuk melakukan operasi penyelamatan terhadap korban yang mengalami musibah di laut," kata Kepala Kantor SAR Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketut Gede Ardana kepada Antara di Kupang, Selasa.
Kapal yacth asal Australia ditumpangi tiga wisatawan yaitu Nichael Foleti (58), Tyrong Foleti (26) warga negara Australia dan Zosahine (24) asal Swedia.
Ketiga warga negara asing ini berada di Kupang untuk mengisi bahan bakar sebelum mengunjungi beberapa lokasi wisata di NTT yaitu Ende dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Ketika sedang melepas jangkar di pantai Kupang terjadi gelombang dan angin kencang menyebabkan tali jangkar putus menyebabkan kapal yacth terseret gelombang sejauh 1 km arah timur dari lokasi kejadian.
Ketut Gede Ardana mengatakan, tim penyelamat dari Kantor SAR Kupang, dua kali berusaha membantu menarik kapal yacth mengunakan kapal motor milik nelayan Kota Kupang, namun gagal karena kapal penarik tidak mampu menarik kapal yang memiliki bobot 20 ton.
"Saya sudah mengirim bantuan berupa tali untuk membantu menarik kapal tersebut. Hanya itu yang kita bisa lakukan karena Kantor SAR Kupang tidak memiliki fasilitas kapal untuk membantu menarik kapal yang terdampar di laut," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kantor SAR Kupang tidak memiliki fasilitas kapal untuk menarik kapal yang karam. Kapal milik SAR hanya untuk melakukan operasi penyelamatan terhadap korban yang mengalami musibah di laut," kata Kepala Kantor SAR Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketut Gede Ardana kepada Antara di Kupang, Selasa.
Kapal yacth asal Australia ditumpangi tiga wisatawan yaitu Nichael Foleti (58), Tyrong Foleti (26) warga negara Australia dan Zosahine (24) asal Swedia.
Ketiga warga negara asing ini berada di Kupang untuk mengisi bahan bakar sebelum mengunjungi beberapa lokasi wisata di NTT yaitu Ende dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Ketika sedang melepas jangkar di pantai Kupang terjadi gelombang dan angin kencang menyebabkan tali jangkar putus menyebabkan kapal yacth terseret gelombang sejauh 1 km arah timur dari lokasi kejadian.
Ketut Gede Ardana mengatakan, tim penyelamat dari Kantor SAR Kupang, dua kali berusaha membantu menarik kapal yacth mengunakan kapal motor milik nelayan Kota Kupang, namun gagal karena kapal penarik tidak mampu menarik kapal yang memiliki bobot 20 ton.
"Saya sudah mengirim bantuan berupa tali untuk membantu menarik kapal tersebut. Hanya itu yang kita bisa lakukan karena Kantor SAR Kupang tidak memiliki fasilitas kapal untuk membantu menarik kapal yang terdampar di laut," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016